Dengan
mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , tugas makalah modul 2yang diemban kepada kelompok 2 dapat terselesaikan . Adapun
judul dari makalah ini adalah “Biomolekul Sel”
Sebelumnya Kami berterima
kasih karena Dosen Matakuliah Biokimia I karena
telah mempercayakan kami untuk mengerjakan makalah ini .
Dalam
membuat makalah ini Saya menggunakan metode
Diskriptif, yaitu suatu metode dimana Saya memaparkan, menjelaskan, serta
merangkum rumusan masalah menjadi suatu sajian yang nantinya dapat menjadi
sumber referensi bagi teman-teman Mahasiswa sekalian. Kami juga melengkapi makalah ini dengan berbagai fitur gambar dan animasi
dengan tujuan agar dapat lebih mendapatkan suasana yang menarik. Materi dari
Sub Bab URAIAN MATERI di makalah ini kami
ambil dari berbagai sumber. Baik itu buku maupun internet. Teman-teman sekalian
bisa melihatnya dalam Daftar Pustaka.
Terlepas
dari itu, kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari
itu, apabila dalam makalah ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya
memberikan kepada kami
saran & kritik.
Medan,
14 September 2014
Penulis
KELOMPOK 2
Molekul yang menyusun sel organisme
disebut biomolekul . Biomolekul yang mempunyai berat molekul sangat besar dan
dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak disebut dengan molekul makro. Biomolekul
dihubungkan satu sama lain dan berinteraksi. Ukuran, bentuk dan reaktivitas
kimiawi biomolekul memungkinkan biomolekul tidak saja sebagai unsur pembentuk
struktur sel, tetapi juga berperan sebagai transformasi energi materi yang
berlangsung secara dinamis dan berkesinambungan yang disebut juga logika
molekul keadaan hidup .
Semua biomolekul mempunyai fungsi yang spesifik
didalam sel. Tiap spesies atau organisme hidup mempunyai asam nukleat dan
protein yang khas. Tiap makromolekul dibangun oleh unit-unit atau monomer yang
lebih kecil, sehingga disebut dengan molekul mikro. Tiap molekul mikro
menjalankan lebih dari satu fungsi. Misalnya asam-asam amino tidak hanya
berfungsi sebagai pentusun protein, tetapi juga berfungsi sebagai penyusun
hormon,alkaloid,pigmen. Nukleotida bukan hanya sebagai penyusun asam nukleat,
ternyata juga berfungsi sebagai koenzim (misalnya NAD) dan molekul pembawa
energy (misalnya ATP). Semua organisme hidup menggunakan mikro molekul (unit
pembangun) yang sama.
Pemahaman tentang biomolekul sangat
penting untuk mendukung kemajuan IPTEK bidang biologi sel dan molekuler untuk
memecahkan masalah masyarakat antara lain mengidentifikasi virus HIV, virus flu
burung (SARS) dan upaya pencarian vaksin, obat serta hewan ternaktransgenik
yang unggul .
Modul ini membahas tentang :
a) molekul makro sel dan
fungsinya,
b) sel sebagai unit
fungsional organisme,
c) kemajuan IPTEK bidang
biologi sel dan molekuler.
Molekul makro yang terdapat di dalam
sel adalah lipida, karbohidrat (polisakarida), protein dan asam nukleat .
Molekul lipida mengandung sejumlah besar atom karbon,
hydrogen, serta oksigen, dan terkadang juga mengandung nitrogen dan fosfor.
Didalam sel terdapat bermasam-macam jenis lipid, diantaranya adalah lemak
(trigliserida), fosfolipid dan steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal
dari hewan) maupun lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan)
merupakan sumber cadangan energy bagi organism hidup. Fosfolipid merupakan
bagian penting penyusun membran sel. Perhatikan gambar 1 mengenai struktur membrane
sel.
Steroid misalnya kolestrol merupakan
bahan baku
pembuatan garam-garam empedu, vitamin C dan beberapa hormon (estrogen,
progesterone, dan testosterone ). Garam-garam empedu penting untuk mengemulsi
lemak agar lemak yang kita akan dapat tercerna dan terserap usus kita. Bila
kadar kolestrol dalam darah kita berlebihan akan menjadi penyebab utama
penyakit jantung koroner atau penyumbatan pembuluh nadi tajuk atau arteri
koronaria.
Struktur
membrane plasma, dibangun oleh lipid (fosfolipid), protein dam karbohidrat.
Molekul ini mengandung atom karbon, hydrogen dan
oksigen. Contoh karbohidrat adalah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi
atau bahan bakar terpenting dalam organism hidup. Glukosa ini merupakan monomer
atau unit/satuan penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan selulosa. Pati
yang merupakan polimer dari glukosa, ada 2 macam yaitu amilosa dan amilopektin.
Pati tidak dapat larut dalam air jadi dapat dimanfaatkan sebagai depot
penyimpanan glukosa. Tumbuhan yang kelebihan glukosa akan merubahnya menjadi
pati sebagai cadangan makanan. Pati banyak terdapat dalam kentang, padi, jagung
dan gandum. Seperti halnya dengan pati, selulosa adalah suatu polisakarida
dengan glukosa sebagai monomernya. Tetapi bentuk ikatan antarglukosanya berbeda
dengan ikatan antar glukosa pada pati. Ikatan antar glukosa pada selulosa
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suatu molekul yang panjang, lurus, kaku,
dan rapat sehingga selulosa berbentuk
rangkaian serat yang panjang dan kaku, suatu bahan baku yang sempurna sebagai penyusun dinding
sel tumbuhan. Perhatikan perbamdimgam pati dengan selulosa pada sel tumbuhan
pada gambar berikut ini.
Molekul
protein tersusun dari unsur-unsur karbon
(C), hydrogen (H) , oksigen (O) , dan nitrogen (N), dan kadang-kadang disertai
unsur- unsur sulfur (S), dan fosfor (P). KIRA-KIRA 50% dari berat kering
organisme hidup adalah protein. Protein dalam organisame hidup ini ada yang
berperan sebagai enzim, sebagai sumber energy misalnya untuk pergerakan otot,
ada yang bertanggung jawab atas pengangkutan materi melalui peredaran darah
misalnya hemoglobin dan zat anti bodi, ada pula yang berperan sebagai
persediaan makanan misalnya ovalbum pada putih telur dan kasein pada susu. Protein juga merupakan bahan untuk perbaikan,
pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam
asam amino yang membentuk berbagai macam protein dalam tubuh organisme hidup.
Molekul asam nukleat merupakan satu-satunya molekul yang
membawa informasi genetic organism hidup. Terdapat 2 golongan besar asam
nukleat yaitu asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Kedua asam ini
adalah polimer linier yang tidak
bercabang, dengan nukleotida sebagai monomernya. Satu nukleotida
tersusun atas 3 bagian yaitu:
(a). Sebuah gula
berkarbon 5 (pentosa) yaitu ribose atau
deoksiribosa
(b). Suatu basa yang
berstruktur cincin dan mengandung nitrogen. Basa ini adalah adenine, guanin,
sitosin, dan timin atau urasil
(c). satu, dua, atau
tiga gugus fosfat yang terkait pada atom karbon gula pentose.
Materi-materi genetic
ini akan anda pelajari lebih mendalam.
Kini anda telah memahami
bahwa pada organism hidup, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul
ini tersusun ke dalam system interaksi yang kompleks yang kemudian membentuk
sebuah sel. Dengan kata lain, molekul-molekul organic tersebut bergabung
membentuk organel-organel sel, kemudian berbagai organel sel tersebut saling
berinteraksi membentuk satu kesatuan terkecil dari makhluk hidup/organism yang
di sebut SEL.
Kita kenal ada dua jenis
sel yaitu :
1.
Sel tumbuhan
2.
Sel hewan
Dimana sel-sel tersebut
di bangun oleh komponen-komponen berikut yaitu : air, ion-ion organic,
makromolekul (protein, lipid, asam nukleat, dan karbohidrat/polisakarida), dan
mikromolekul (asam amino, asam lemak, nukleotida, dan glukosa).
Telah anda ketahui bahwa
seluruh aktivitas sel dikendalikanlah oleh nukleus. Didalam nukleus terdapat
molekul atau materi hereditas yakni asam deoksiribonukleat (DNA). DNA ini
sering dihubungkan dengan gen. apakah gen itu ? gen adalah bagian tertentu
dalam untaian DNA yang dapat mengkodekan protein fungsional di dalam sel.
Melalui protein-protein yang dikodekan oleh DNA
inilah semua proses didalam sel dapat berlangsung secara teratur.
Sel sebagai unit
fungsional dan unit struktural terkecil pada organisme multiseluler akan selalu
memperlihatkan cirri-ciri hidup, diantaranya adalah :
1.
Mampu bereproduksi atau menghasilkan keturunan
melalui pembelahan diri secara mitosis atau meosis.
2.
Mampu memperoleh atau menghasilkan energi untuk
kehidupannya melalui serangkaian proses respirasi sel di dalam mitokondria,
energy ini berbentuk adenosine triphosphat (ATP).
3.
Mampu memberikan respon/tanggapan rehadap stimulus/rangsang.
4.
Mampu melakukan pencernaan intra seluler
(digestive) dan pengeluaran (ekskresi) melalui serangkaian proses.
5.
Mampu bertumbuh dan berkembang bahkan
berdiferensiasi. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis) akan tumbuh hingga
mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai berkembang, berdiferensiasi atau
berspesialisasi (berubah bentuk munurut fungsi-fungsi tertentu). Sebagai contoh
: didalam tubuh manusia terdapat bermacam-macam sel yang berdiferensiasi
menyusun suatu jaringan zigot. Pada saat zigot berumur 24 jam, ia mulaimembelah
diri secara mitosis dan berulang-ulang, hingga membentuk struktur yang disebut Morula,
lalu Blastula kemudian Gastrula. Pada saat fase gastrula
inilah mulai terjadi diferensiasi sel-sel menjadi jaringan-jaringan dan organ-organ.
Kemajuan IPTEK bidang biologi sel dan molekuler
saat ini telah dapat memecahkan banyak persoalan dalam masyarakat. Misalnya,
melalui serangkaian penelitian ahli-ahli Biologi telah dapat mengidentifikasi virus
HIV, virus SARS, ataupun virus flu burung yang akhir-akhir ini mewabah dan membuat
kecemasan di kalangan masyarakat. Setelah di identifikasi, para ahli pun
kemudian melakukan serangkaian penelitian lagi dalam upaya pencarian vaksin atau
obatnya.
Para ahli biologi juga telah dapat mengetahui susunan DNA dalam sel dengan alat
PCR (polymerase chain reaction), dan berhasil
mengidentifikasi gen-gen yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan organ tubuh tertentu
pada mamalia.
Akhir – akhir ini pun banyak beredar tanaman
– tanaman transgenik (yaitu tanaman yang sel-sel nya mengandung gen sisipan dari
orgnisme lain dengan tujuan tertentu). Dengan teknik transgenik, tanaman dapat direkayasa
memiliki kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara tanpa harus diberikan pupuk.
Ataupun mampu menghasilkan insektisida dalam tubuhnya sendiri sehingga tidak perlu
lagi diberikan semprotan insektisida.
Asam amino adalah monomer pembangun molekul
protein. Rumus umum asam amino yaitu :
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan
sifat kimia rantai sampai menjadi empat kelompok, rantai samping. Rantai samping
dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika
polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Karena atom C pusat mengikat empat gugus
yang berbeda, maka asam amino kecuali glisino memiliki isomer optis. Protein merupakan
polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung
dengan ikatan peptide, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus
amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini disebut translasi secara
alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerasi asam amino, gugus OH yang
merupakan bagian dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus –H yang
merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk
air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam
amino yang telah melepaskan molekul air disebut bentuk residu asam amino.
Asam
lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yang terdapat dialam sebagai
ester didalam molekul lemak atau trigleserida . Hasil hidrolisis trigliserida
akan menghasilkan asam lemak jenuh dan le;mak tak jenuh berdasarkan ada
tidaknya ikatan rangkap rantai karbon di dalam molekulnya . Asam lemak tak
jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada
dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans . Asam lemak tak jenuh alami
biasanya berada sebagai asam lemak cis ,
hanya sedikit bentuk trans . Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids =TFA)
dapat meningkat, didalam makanan berlemak terutama margarine akibat proses
pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi , pemanasan , pada suhu tinggi .
Nukleotida
merupakan struktur pembentuk inti sel – DNA dan RNA yang penting untuk
perkembangan sel, fungsi-fungsi tubuh dan penggantian jaringan yang rusak.
Nukleotida tersebut terdapat di semua sel tubuh.Basa nukleotida (atau
nukleobasa) merujuk pada bagian DNA dan RNA
yang dapat terlibat dalam pemasangan basa, utamanya adalah sitosina,
guanina,
adenina
(DNA
dan RNA),
timina
(DNA)
dan urasil
(RNA),
secara berurutan disingkat C, G, A, T, dan U. Dalam genetika, basa nukleotida
tersebut biasanya hanya disebut sebagai basa
atau basa N (N singkatan dari nitrogen,
karena memiliki gugus amina yang beratom nitrogen). Karena A, G, C, dan T
muncul pada DNA, molekul-molekul ini dsebut basa DNA, sedangkan A, G, C, dan U disebut basa RNA.
Urasil
menggantikan timina pada RNA. Kedua basa ini identik terkecuali bahwa urasil
kekurangan gugus 5' metil. Adenina dan guanina merupakan kelas molekul
bercincin dua yang disebut purina (disingkat sebagai R). Sitosina, timina, dan urasil
semuanya merupakan pirimidina (disingkat
Y).Basa yang secara kovalen berikatan dengan
karbon 1' ribosa
atau deoksiribosa disebut
sebagai nukleosida,
dan nukleosida yang memiliki gugus fosfat pada karbon 5' disebut sebagai nukleotida.Selain
adenosina (A), sitidina (C), guanosina (G), timidina (T) dan uridina (U), DNA
dan RNA juga mengandung basa-basa yang telah dimodifikasi setelah rantai asam
nukelat terbentuk. Pada DNA, basa satu-satunya yang dimodifikasi adalah
5-metilsitidina (m5C). Pada RNA, terdapat banyak basa yang dimodifikasi,
meliputi pseudouridina (Ψ), dihidrouridina (D), inosina (I), ribotimidina (rT)
dan 7-metilguanosina (m7G).
Tiga
molekul terpisah datang bersama-sama untuk membuat nukleotida. Yang pertama
adalah basa yang dapat menjadi purin atau senyawa pirimidin. Basa menempel pada
gula pentosa, gula yang memiliki lima atom karbon, untuk membuat sebuah
nukleosida. Nukleosida pada gilirannya bergabung dengan kelompok fosfat,
menciptakan nukleotida. Dalam kasus RNA, gula adalah gula ribosa, menciptakan
ribonukleotida, dan dalam DNA, gula adalah gula deoksiribosa, menciptakan
sebuah deoxyribonucleotide.
Ketika
nukleotida saling terhubung, mereka membentuk asam nukleat, polimer. Dalam DNA
dan RNA, ikatan kimia menciptakan rantai panjang asam nukleat yang tergabung
dalam bentuk tangga seperti yang terkenal. Struktur kimia dari masing-masing
menentukan nukleotida yang nukleotida itu dapat mengikat seluruh tangga, suatu
sifat penting yang menentukan bagaimana DNA dan RNA dapat dirakit. Setiap set
nukleotida yang membentuk sebuah anak tangga di tangga dikenal sebagai pasangan
basa, dan organisme individu dapat memiliki miliaran pasangan basa dalam kode
genetik.
Nukleotida,
bersama dengan asam amino, kadang-kadang disebut sebagai blok bangunan
kehidupan, karena mereka memberikan dasar dari kode genetik. Dalam bentuk DNA,
asam nukleat mampu menjalani proses yang dikenal sebagai transkripsi untuk
membuat salinan RNA, dan salinan RNA mengarahkan produksi berbagai protein oleh
tubuh. Protein ini terlibat dalam proses biokimia harian, dan juga dalam
struktur yang mendasari suatu organisme, dengan gen untuk memproduksi protein
mengaktifkan secepat telur dibuahi menjadi sel dan mulai membagi.
Penelitian
nukleotida berkaitan dengan mengidentifikasi berbagai nukleotida hadir dalam
tubuh dan apa yang mereka lakukan, dan dalam melihat variasi nukleotida yang
bisa dihubungkan dengan patologi dan berbagai fenomena alam. Misalnya,
kesalahan dalam produksi nukleotida dapat menyebabkan mutasi genetik,
disebabkan oleh gangguan dalam penyalinan DNA yang mengakibatkan kerusakan
berbagai daerah dari kode genetik. Banyak peneliti menggunakan sistem pemodelan
komputer yang canggih untuk membuat model dari nukleotida yang bekerja dengan
mereka.
Nukleotida Kromosom
gambar 1. sebuah
nukleotida
Gambar di atas adalah nukleotida sebagai monomer dari
kromosom . Sebuah nukleotida pada DNA-kromosom terdiri atas
;
- gugus
phosphat (kuning)
- Gula
pentosa/deoksiribosa (merah muda)
- Basa
nitrogen (hijau)
Pada bagian basa nitrogen penyusun nukleotida-kromosom
dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok basa nitrogen purin
dan basa nitrogen pirimidin. Yang termasuk basa nitrogen purin
adalah adenin dan guanin, di sisi yang lain yang termasuk basa nitrogen pirimidin
adalah sisanya yaitu Timin dan Sitosin. perhatikan gambar di
bawah ini
gambar 2. rantai
polinukleotida dan 4 macam basa nitrogen
Gambar
3.Contohsatunukleotidadenganbasaadenindantimin
Fungsi Nukleotida
Selain sebagai pembentuk rantai
DNA yang membawa sifat genetic bagi makhluk hidup, nukleotida memiliki beberapa
fungsi yang lebih spesifik, diantara fungsi tersebut adalah:
1. Berperan dalam metabolism tubuh.
Contohnya saja
nukleotida jenis Adenosin triposphat, yang merupakan pembawa energy utama kedalam
sel tubuh. Sel tubuh tidak akan berfungsi tanpa nukleotida ini.
2. Membantu sintesis lemak, karbohidrat, dan protein.
3. Berperan penting dalam menjaga atau membangun ketahanan tubuh, salah satu
contohnya dengan pemberian ASI pada anak bayi.
4. Berperan sebagai regulator metabolik
5. Nukleotida adenine merupakan komponen tiga macam koenzim terpenting NAD,
FAD, dan koA.
6. ATP yaitu suatu nukleotida adenine adalah suatu penukar energi yang
universal pada sistem biologi.
7. GTP merupakan sumber energy pada banyak jenis gerakan makromolekul seperti
translokasi rantai peptide pada rantai ribosom.
Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang
mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa
diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus (γλυκύς) yang berarti manis, karena memang nyata bahwa
glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa,
D-glukosa, atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan.
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan.
Dalam biologi, glukosa memegang pernan yang sangat penting, antara lain sebagai sumber energi dan intermediet metabolisme. Glukosa merupakan salah satu produk fotosintesis dan merupakan bahan bakar respirasi seluler. Glukosa berada dalam beberapa struktur yang dapat dibagi menjadi dua stereoisomer.
Struktur Glukosa
Glukosa
adalah monosakarida dengan rumus C6H12O6 atau
H-(C=O)-(CHOH)5-H, dengan lima gugus hidroksi tersusun spesifik pada
enam atom karbon.
Glukosa
rantai terbuka
Glukosa
rantai terbuka mempunyai enam rantai karbon, dari C1 sampai C6. Pada C1
terdapat gugus fungsi aldehida, sedangkan C yang lain mengikat gugus hidroksi
dan atom hidrogen. Gugus hidroksi pada C2, C4, dan C5 harus berada di sebelah
kanan, sedangkan gugus hidroksi pada C3 harus di sebelah kiri. Penyusunan
struktur gloksa yang demikian dinamakan proyeksi Fischer.
Pembentukan cincin
Dalam
larutan, glukosa rantai terbuka berada dalam kesetimbangan dengan beberapa
isomer siklis. Siklisasi glukosa diakibatkan adanya reaksi antara gugus aldehida -(C=O)H
pada C1 dengan gugus hidroksi -OH pada C4 atau C5, membentuk hemiasetal
-C(OH)H-O-. Glukosa rantai tertutup (siklis) digambarkan dengan proyeksi
Haworth. D-glukosa mempunyai empat macam isomer siklis, yaitu
α-D-glukopiranosa, β-D-glukopiranosa, α-D-glukofuranosa, and β-D-glukofuranosa
yang kesemuanya merupakan senyawa kiral.
Pembentukan Glukosa
Di alam,
glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Proses ini disebut fotosintesis dan
glukosa yang terbentuk terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa.
6 CO2
+ 6 H2O → C6H12O6 + 6 O2
Amilum terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang membentuk rantai lurus maupun bercabang dengan melepaskan molekul air.
n C6H12O6
→ (C6H10O5)n + n H2O
Manfaat Glukosa
Glukosa
merupakan salah satu senyawa organik yang mempunyai banyak manfaat. Penggunaan
glukosa dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Ø
Sumber energi
Glukosa
merupakan suatu bahan bakar pada sebagian besar makhluk hidup. Penggunaan
glukosa antara lain adalah sebagai respirasi aerobik, respirasi anaerobik atau
fermentasi. Glukosa adalah bahan bakar utama manusia. Melalui respirasi aerob,
dalam satu gram glukosa mengandung sekitar 3,75 kkal (16 kilo Joule) energi.
Pemecahan karbohidrat
menghasilkan monosakarida dan disakarida, dengan hasil yang paling banyak
adalah glukosa. Melalui glikolisis dan siklus
asam sitrat, glukosa dioksidasi membentuk CO2 dan air, menghasilkan
sumber energi dalam bentuk ATP. Glukosa merupakan sumber energi utama untuk
otak. Kadar glukosa yang rendah akan mengakibatkan efek tertentu.
Ø
Analit dalam tes darah
Glukosa
merupakan analit yang diukur pada sampel darah. Darah manusia normal mengandung
glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap yaitu antara 70-100 mg tiap 100 mL
darah. Glukosa dalam darah dapat bertambah setelah memakan makanan
berkarbohidrat. Namun 2 jam setelah itu, jumlah glukosa akan kembali pada
keadaan semula. Pada penderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah
glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 mL darah.
Kadar glukosa
darah
Kadar glukosa darah
adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam
darah.Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat
di dalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang
sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan
biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan
Ada beberapa tipe pemeriksaan glukosa darah.
Pemeriksaan gula darah puasa mengukur kadar glukosa darah selepas tidak makan
setidaknya 8 jam. Pemeriksaan gula darah postprandial 2 jam mengukur kadar
glukosa darah tepat selepas 2 jam makan. Pemeriksaan gula darah ad random mengukur kadar glukosa darah tanpa
mengambil kira waktu makan terakhir.
Metabolisme glukosa
Semua sel dengan tiada hentinya mendapat
glukosa ; tubuhmempertahankan kadar glukosa dalam darah yang konstan, yaitu
sekitar 80-100 mg/dl bagi dewasa dan 80-90 mg/dl bagi anak, walaupun pasokan
makanan dan kebutuhan jaringan berubah-ubah sewaktu kita tidur, makan,
dan
bekerja (Cranmer H. et al.,Proses ini disebut homeostasis glukosa. Kadar
glukosa yang rendah, yaitu hipoglikemia
dicegah dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati yang besar melalui
jalur glikogenolisis dan sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino
di hati melalui jalur glukonoegenesis dan melalui pelepasan asam lemak dari
simpanan jaringan adiposa apabila pasokan glukosa tidak mencukupi. Kadar
glukosa darah yang tinggi yaitu
hiperglikemia
dicegah oleh perubahan glukosa menjadi glikogen dan perubahan glukosa menjadi
triasilgliserol di jaringan adiposa. Keseimbangan antarjaringan dalam menggunakan
dan menyimpan glukosa selama puasa dan makan terutama dilakukan melalui kerja
hormon homeostasis metabolik yaitu insulin dan glukagon.
Metabolisme glukosa di hati
Jaringan
pertama yang dilewati melalui vena hepatika adalah hati.Di dalam hati, glukosa
dioksidasi dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP untuk memenuhi kebutuhan
energi segera sel-sel hati dan sisanya diubah menjadi glikogen dan
triasilgliserol. Insulin meningkatkan penyerapan dan penggunaan glukosa sebagai
bahan bakar, dan penyimpanannya sebagai glikogen serta triasilgliserol.
Simpanan glikogen dalam hati bisa mencapai maksimum sekitar 200-300 g setelah
makan makanan yang mengandung karbohidrat.Sewaktu simpanan glikogen mulai
penuh, glukosa akan mulai diubah oleh hat i menjadi triasilgliserol.
Metabolisme glukosa di jaringan
lain
Glukosa
dari usus, yang tidak dimobilisis oleh hati, akan mengalir dalam darah menuju
ke jaringan perifer. Glukosa akan
dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air. Banyak jaringan misalnya otot
menyimpan glukosa dalam jumlah kecil dalam bentuk glikogen.
Metabolisme glukosa di otak dan
jaringan saraf
Otak
dan jaringan saraf sangat bergantung kepada glukosa untuk memenuhi kebutuhan
energi. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi karbon dioksida dan air sehingga
dihasilkan ATP. Apabila glukosa turun di ambang di bawah normal, kepala akan
merasa pusing dan kepala terasa ringan. Pada
keadaan normal, otak dan susunan saraf memerlukan sekitar 150 g glukosa
setiap hari.
Metabolisme glukosa di sel
darah merah
Sel
darah merah hanya dapat menggunakan glukosa sebagai bahan bakar. Ini kerana sel
darah merah tidak memiliki mitokondr ia, tempat berlangsungnya sebagian besar
reaksi oksidasi bahan seperti asam lemak dan bahan bakar lain. Sel darah merah
memperoleh energi melalui proses glikolisis yaitu pengubahan glukosa menjadi
piruvat. Piruvat akan dibebaskan ke dalam darah secara langsung atau diubah
menjadi laktat kemudian dilepaskan. Sel darah merah tidak dapat bertahan hidup
tanpa glukosa. Tanpa sel darah merah, sebagian besar jaringan tubuh akan
menderita
kekurangan energi karena jaringan memerlukan oksigen agar dapat sempurna
mengubah bahan bakar menjadi CO2 dan H2O.
Metabolisme glukosa di otot
Otot
rangka yang sedang bekerja menggunakan glukosa dari darah atau dari simpanan
glikogennya sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikosis atau menjadi
CO2 dan H2O. Setelah makan, glukosa digunakan oleh otot untuk memulihkan
simpanan glikogen yang berkurang selama otot bekerja melalui proses yang
dirangsang oleh insulin. Otot yang sedang
bekerja
juga menggunakan bahan bakar lain dari darah, misalnya asam-asam lemak.
Metabolisme glukosa di jaringan
adiposa
Insulin merangsang penyaluran glukosa
ke dalam sel-sel adiposa. Glukosa dioksidasi menjadi energi oleh adiposit.
Selain itu, glukosa digunakan sebagai sumber untuk membentuk gugus gliserol
pada triasilgliserol yang disimpan di jaringan adiposa.
Molekul yang menyusun sel organism
disebut biomolekul. Biomolekul dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak yang
disebut molekul makro. Ukuran, memungkibentuk dan reaktivitas kimiawi
biomolekul memungkinkan biomolekul tidak saja sebagai unsur pembentuk struktur
sel, tetapi juga berperan dalam transformasi energi materi yang berlangsung
secara dinamis dan berkesinambungan yang disebut sebagai logika molekul keadaan
hidup. Tiap makromolekul dibangun oleh unit-unit atau monomer yang lebih kecil,
sehingga disebut dengan molekul mikro .
Makromolekul yang terdapat didalam
sel adalah lipida, karbohidrat (polisakarida), protein dan asam nukleat. Di
dalam sel terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak
(trigliserida), fosfolipid dan steroid. Fosfolipid merupakan bagian penting
penyusun membrane sel .
Mikromolekul yang terdapat dalam sel
adalah asam amino, asam lemak, nukleotida, dan glukosa. Glukosa merupakan sumber
energy atau bahan bakar terpenting organism hidup. Protein dalam organism hidup
ini ada yang berperan sebagai enzim, bahan perbaikan, pertumbuhan dan
pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh. Molekul asam nukleat merupakan
molekul pembawa informasi genetic organisme hidup. Asam nukleat terdiri atas 2
golongan besar yaitu RNA dan DNA.
Kemajuan IPTEK bidang biologi sel
dan molekuler saat ini telah dapat memecahkan banyak persoalan di masyarakat.
Misalnya, melalui serangkaian penelitian ahli-ahli biologi telah dapat
mengidentifikasi jenis virus HIV, virus SARS, ataupun virus flu burung yang
akhir-akhir ini mewabah dan membuat kecemasan dikalangan masyarakat.
Lehninger,A.L.1982.Biokimia Jilid 1.Jakarta:Erlangga
Simorangkir,Murniaty.2014.Modul Bikimia I.Medan:UNIMED
Kelompok I (Ana Sofia )
Penjawab: Fauzatul Imtihani
1.Jelaskan bagaimana
proses terjadinya Kloning ?
Jawab :
Proses terjadinya Kloning pada
Domba Dolly, Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah
kloning. Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan diciptakan
dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina.
menggunkan sel kelenjar susu domba finndorset sebagai donor inti sel dan sel
telur domba blackface sebagi resepien. Sel telur domba blackface dihilangkan
intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari selnya menggunakan pipet
mikro. Kemudian, sel kelenjar susu domba finndorset difusikan
(digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus. Proses
penggabungan ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik, sehingga terbentuk fusi
antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar susu dompa
finndorsat. Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung
percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio
berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finndorset. Kloning domba
Dolly termasuk teknologi transfer inti sel reproduktif kloning. Pada tipe
reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur hewan dihilangkan dan diganti
dengan DNA yang berasal dari sel somatic (kulit, rambut, dan lain-lain) hewan
dewasa yang lain.Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil
perkembagbiakan secara vegetative (aseksual) karena sel telur tidak dibuahi
oleh sperma.
Kelompok III (Gloria Sinambela )
Penjawab: Fadhillah
2.Jelaskan proses dari transgenik ?
Jawab :
Tanaman transgenik adalah tanaman
yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda
atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan,misalnya pembuatan
tanaman yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap
organisme pengganggu tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi
dari tanaman alami. Sebagian besar rekayasa atau modifikasi sifat tanaman
dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin
meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi manusia sehingga pembuatan
tanaman transgenik juga menjadi bagian dari pemuliaan tanaman. Hadirnya tanaman
transgenik menimbulkan kontroversi masyarakat dunia karena sebagian masyarakat
khawatir apabila tanaman tersebut akan mengganggu keseimbangan lingkungan
(ekologi), membahayakan kesehatan manusia, dan memengaruhi perekonomian global.
Kelompok IV (Nurfatimah )
Penjawab: Ade Ariyani
3.Bagaimana cara virus menyerang
sel dari makhluk hidup ?
Jawab :
Virus bereproduksi dengan cara
proliferasi atau replikasi.
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua
macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik,
virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. Pada daur
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri
tetapi virus berintegrasi/menempel dengan DNA sel bakteri dan jika bakteri
membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Daur Lisis/Litik
a. fase Adsorbsi : fase ini ditandai dengan menempelnya virus (Bakteriofage) pada permukaan luar dinding bakteri ( misal : bakteri Escherichia coli).
b. fase Injeksi (penetrasi) : Virus mensekresikan enzim hidrolase yang meluluhkan dinding sel bakteri, sehingga terbentuk lubang, dan memasukkan DNA ke dalam sitoplasma bakteri.
c. fase Eklifase : DNA virus mengambil alih kendali sel bakteri, kemudian menghancurkan DNA bakteri menjadi komponen-komponen dasar pembentuk sel.
d. fase Sintesis / Replikasi : Pada fase ini, DNA bakteri yang dihancurkan dibentuk komponen-komponen penyusun tubuh virus dalam sel bakteri.
e. fase Perakitan / Assembling : Komponen-komponen
virus tersebut dirakit menjadi calon-calon virus baru.
f. fase lisis/litik : Setelah terbentuk virus2 baru dinding sel bakteri pecah dan keluarlah ribuan virus yang siap menginfeksi bakteri yang lain.
Daur Lisogenik
Ada kalanya bakteri dalam keadaan imun/kebal, sehingga bakteriofage tidak dapat langsung mengambil alih kendali sel bakteri namun DNA virus menempel pada DNA bakteri dan ketika bakteri membelah diri DNA virus juga ikut membelah diri, sehingga yang terjadi adalah Daur Lisogenik.
Fase-fase pada Daur Lisogenik adalah sebagai berikut :
a. fase Adsorbsi
b. fase Injeksi (penetrasi)
c. fase penggabungan
Pada fase
ini, DNA virus bergabung dangan DNA bakteri, dan ikut melakukan pembelahan
bersama DNA bakteri. DNA tersebut disebut DNA asing / profage. Profage akan
selalu mengikuti pembelahan sel bakteri. Sampai suatu saat sel
bakteri tidak dalam keadaan imun, dan profage segera mengambil alih kendali sel
bakteri yaitu memasiki fase Eklifase dalam daur Litik/Lisis.
Kelompok V (Irmitha Mufida )
Penjawab : Ima Sari
4.Apa akibat yang akan terjadi jika tubuh kekurangan kadar biomolekul ?
Jawab :
Kekurangan karbohidrat tentunya akan berakibat fatal bagi makhluk hidup.
Misalnya saja seseorang kekurangan karbohidrat yang merupakan makromolekul yang
sangat penting untuk penghasil energy, namun apabila orang tersebut kekurangan
biomolekul ini maka bias saja ia lemas dan kurang bersemangat. Kemudian apabila
seseorang kekurangan protein yang kita tau protein bias meningkatkan daya imun,
namun jika kekurangan protein maka akan berdampak pada mudah terserang
penyakit.
Kelompok VI (Riza Umami)
Penjawab: Suniati
5. Apa yang membedakan Mentega dan Margarin ?
Jawab :
Mentega dibuat dari lemak hewan dan
memiliki kandungan kolesterol diet maupun lemak jenuh yang tinggi. Kolesterol
sebenarnya diperlukan untuk perkembangan otak, elastisitas sel, dan usus yang
sehat. Namun, kandungan lemak jenuhnya yang tinggi membuat mentega tidak hanya
meningkatkan kolesterol total, tetapi juga kolesterol jahat (LDL). LDL inilah
yang biasanya menyumbat arteri, dan menyebabkan penyakit jantung. Menurut
petunjuk makan sehat, kita sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 10 persen
kalori total seperti lemak jenuh. Meskipun begitu, dari segi rasa umumnya orang
lebih memilih mentega daripada margarin. Situs Natural Cooking Club (NCC)
menyebutkan, tekstur mentega sangat lembut di suhu ruang, memiliki aroma susu
yang enak, dan mudah meleleh di suhu hangat. Di pasaran, merek mentega yang
tersedia antara lain Orchid, Wysman, dan Elle & Vire.
Sedangkan margarin, biasanya terbuat dari lemak nabati dan kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit daripada mentega. Margarin kaya akan lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6. Beberapa jenis margarin yang tersedia di pasaran adalah Blue Band, Simas, Palmboom, dan sebagainya.
Sedangkan margarin, biasanya terbuat dari lemak nabati dan kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit daripada mentega. Margarin kaya akan lemak tak jenuh yang mengandung omega-3 dan omega-6. Beberapa jenis margarin yang tersedia di pasaran adalah Blue Band, Simas, Palmboom, dan sebagainya.
Kelompok VII (Debora Viscan Sormin)
Penjawab : Ibu Murniaty
6.Sebutkan perbedaan amilum dan
selulosa ?
Jawab:
Amilum dan
selulusa merupakan karbohidrat yang berjenis polisakarida yaitu polisakarida
yang tersusun atas lebih dari saru glukosa. Namun perbedaan antara amilum dan
selulosa terletak pada ikatannya. Amilum memiliki ikatan α-glikosida 1,4 yang
artinya OH dari atom C nomor 1 berikatan dengan atom C nomor 4 yang kedua.
Sedangkan selulosa memiliki ikatan β-glikosida 1,4 .
Kelompok VIII (Feber Sinta)
Penjawab: Della Widya Salfira
7.Mengapa sel hewan tidak memiliki
dinding sel dan sampai berapa lama sel
merah dapat bertahan hidup ?
Jawab :
Karena
hewan dapat bergerak lebih aktif dan bebas begitu juga manusia tidak mempunyai
dinding sel. Sedangkan
tumbuhan hanya sedikit bergerak dan tidak berpindah tempat. dinding sel pada
tumbuham untuk memberi bentuk dan melindungi bagian dalamnya sedangkan hewan
pada umumnya mempunyai tulang sebagai pembentuk dan pelindung organ.Sel darah
merah dapat bertahan hidup selama 48 jam inkubator pada
suhu 370C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar