Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , tugas karya tulis yang di emban kepada Saya dapat terselesaikan . Adapun
judul dari karya tulis yang Saya susun ini adalah “ Gaya Gesekan dan Pengaruhnya terhadap
Benda “ Sebelumnya Saya berterima
kasih karena Dosen Matakuliah Fisika
Umum 1 beserta Asisten
Laboratorium telah mempercayakan Saya untuk menyusun karya tulis ini.
Dalam membuat karya tulis
ini Saya menggunakan metode
Diskriptif, yaitu suatu metode dimana Saya memaparkan, menjelaskan, serta merangkum rumusan masalah
menjadi suatu sajian yang nantinya dapat menjadi sumber referensi bagi
teman-teman Mahasiswa sekalian.
Selain itu karya tulis ini juga di sajikan dengan tambahan fitur contoh soal
dan evaluasi yang dapat membantu pembacanya agar lebih memahami mengenai topik
judul yang Saya jelaskan di dalam karya tulis ini.
Kami juga melengkapi karya tulis ini dengan berbagai fitur gambar dan animasi
dengan tujuan agar dapat lebih mendapatkan
suasana yang menarik. Materi dari Sub Bab ISI di makalah ini kami ambil dari
berbagai sumber. Baik itu buku maupun internet. Teman-teman sekalian bisa melihatnya dalam Daftar Pustaka.
Terlepas dari itu, Saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari
itu, apabila dalam karya tulis ini terdapat kekeliruan sudilah kiranya
memberikan kepada Saya saran
& kritik.
Penulis
ADE ARIYANI
NIM
: 4133131001
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
Gaya Gesekan dan Gerak Benda 2
2.2
Pengertian Gaya Gesek 3
2.3
Asal Gaya Gesek 4
2.4
Jenis – Jenis Gaya Gesek 4
2.4.1
Gaya Gesek Statis 5
2.4.2
Gaya Gesek Kinetis 6
2.4.3
Nilai Koefisien Gesekan Statis dan Kinetis 8
2.4.4
Analisis Gerak Benda Pengaruh Gaya Gesek 8
2.4.4.1
Pada Bidang Datar 8
2.4.4.2
Pada Bidang Miring 10
2.4.4.3
Pada Bidang Vertikal 11
2.5
Keuntungan dan Kerugian Akibat Gaya Gesekan 12
2.5.1
Contoh Soal 13
2.5.2
Soal Latihan 27
2.6
Memperbesar dan Memperkecil Gaya Gesekan 30
2.6.1
Cara Memperkecil Gaya Gesekan 30
2.6.2
Cara Memperbesar Gaya Gesekan 30
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan 31
3.2
Saran 32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin? Kita
bisa terpeleset ketika menginjakkan
kaki pada sesuatu yang licin karena tidak ada gaya gesek
yang bekerja. Tanpa gaya
gesek, kita tidak akan bisa berjalan, roda sepedamotor atau mobil juga tidak
akan bisa berputar. Demikian juga berita di televisi dan surat
kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan
kita sehari-hari tidak terlepas dari bantuan gaya gesekan, walaupun terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam pembahasan mengenai hukum Newton ,kita akan selalu berhubungan dengan gaya gesekan.
Secara umum, gaya
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena
mendapat gaya . Gaya juga dapat
mempercepat atau memperlambat gerak benda. Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan
atau dorongan”.
Dalam bahasa sehari-hari gaya
sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan oleh
otot-otot kita”(Halliday,1991). Di dalam ilmu fisika, gaya
atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami
percepatan, salah satunya adalah adalah gaya
gesek. Manfaat gaya
gesek sangat besar dalam kehidupan manusia. Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi
kehidupan manusia. Pengetahuan manusia tentang gaya
gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan
kerugian gaya
gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim. Untuk itu dalam makalah
ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai gaya
gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan
kerugian gaya
gesek bagi kehidupan manusia.
1.2.
Tujuan
1. Mengetahui kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui cara memperkecil gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui pengaruh koefisien gesek
terhadap benda.
5. Memahami contoh soal yang di sajikan
mengenai koefisien gesekan.
6. Mampu menyelesaikan evaluasi soal-soal
mengenai gaya gesek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gaya Gesekan dan Gerak Benda
Apabila ada dua benda yang berinteraksi
melalui kontak atau sentuhan langsung pada permukaannya , maka akan selalu
timbul suatu gaya yang disebut gaya kontak . Gaya kontak ini memiliki komponen
yang sejajar dengan permukaan sentuh yang secara khusus disebut gaya gesekan ,
sedangkan komponen lain yang tegak lurus dengan permukaan sentuh disebut disebut
gaya normal . Karena arah gaya gesekan sejajar dengan permukaan sentuh , maka
akan mempengaruhi gerak suatu benda . Arah gaya gesekan ini selalu berlawanan
dengan arah gerak benda sehingga bersifat menghambat gerak benda . Bagaimana
peranan gaya normal terhadap gerak benda ? Walaupun gaya normal arahnya tegak
lurus dengan arah gerak benda , namun gaya normal memberikan pengaruh pada besarnya gaya gesekan . Semakin besar
gaya normal , maka semakin besar pula gaya gesekan yang terjadi .
Besar gaya gesekan disamping bergantung
pada gaya normal , juga sangat bergantung pada kekasaran permukaan sentuh .
Semakin kasar permukaan sentuh , umumnya semakin besar gaya gesekan yang timbul
. Hal ini menjelaskan mengapa terjadi perbedaan jarak yang ditempuh oleh
kelereng pada saat menggelinding di lantai berkarpet dan di lantai berkeramik .
Secara sepintas kita memperoleh kesan
bahwa setiap gaya gesekan akan bersifat merugikan . Akan tetapi , bila kita
perhatikan , tidak sedikit keuntungan yang akan kita peroleh dengan adanya gaya
gesekan ini . Sebagai contoh , memang benar gesekan antara roda dan porosnya
akan mengurangi laju mobil , namun mungkinkah mobil bisa bergerak tanpa adanya
gaya gesekan antara ban mobil dan permukaan jalan ?
2.2. Pengertian
Gaya Gesek
|
2.3. Asal
Gaya Gesek
Secara umum gaya
gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu :
di mana suku
pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan
ketiga adalah gaya
gesek pada benda dalam fluida.
2.4. Jenis
– Jenis Gaya Gesek.
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua
buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya
gesek statis dan gaya
gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan
yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat
menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek
lain yang disebut gaya
gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus
pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
2.4.1. Gaya Gesek Statis
µs = tan γ
|
fs ≤ µsN
|
Keterangan
:
fs = gaya gesekan statis
maksimum
N = gaya normal
µs = koefisien gesekan statis
2.4.2. Gaya Gesek Kinetis
Untuk menggerakkan
balok kayu di atas lantai dibutuhkan gaya yang dapat mengatasi gaya gesekan
statis (fs). Setelah bergerak, gaya itu
mempertahankan gerak benda dan digunakan untuk mengatasi gaya gesekan kinetisnya (fk). Sehingga hanya
diperlukan gaya yang lebih kecil daripada gaya yang digunakan untuk
mulai menggerakkannya. Setelah bergerak, gaya
gesek statis (fs) berkurang sdikit demi sedikit dan berubah menjadi gaya gesekan kinetis
(fk). Sehingga, besar gaya kinetis selalu lebih
besar daripada gaya
gesekan statis maksimum.
fk
< fsmaks
Keterangan
:
fk = gaya gesekan kinetis
maksimum
µk = koefisien gesek kinetis
Perhatikan gambar, sebuah balok
bermassa m terletak di atas permukaan kasar bidang miring yang diam dengan
kemiringan sebesar α.
µk
= tan α – ( g cos α)
|
dimana : α =
sudut kemiringan bidang
s = jarak yang ditempuh benda
t = waktu untuk menempuh jarak s
untuk menentukan percepatannya :
a = g (sin α - µkcos α)
|
Jadi, besar percepatan gerak balok
tidak tergantung massa
benda. Percepatan balok tersebut hanya bergantung pada percepatan grafitasi
(g), koefisien gesekan kinetik, dan besar sudut bidang miring.
2.4.3. Nilai Koefisien Gesekan Statis dan Kinetis
NO
|
Permukaan
|
Koefisien
Gesekan
Statis (µs)
|
Koefisien
Gesekan Kinetis (µk)
|
1
|
Karet pada beton basah
|
0,03
|
0,25
|
2
|
Teflon pada baja
|
0,04
|
0,04
|
3
|
Teflon pada teflon
|
0,04
|
0,04
|
4
|
Kuningan pada baja
|
0,51
|
0,44
|
5
|
Tembaga pada baja
|
0,53
|
0,36
|
6
|
Aluminium pada baja
|
0,61
|
0,47
|
7
|
Tembaga pada kaca
|
0,68
|
0,53
|
8
|
Baja pada baja
|
0,74
|
0,57
|
9
|
Seng pada besi cor
|
0,85
|
0,21
|
10
|
Kaca pada kaca
|
0,94
|
0,40
|
11
|
Karet pada beton(kering)
|
1,00
|
0,80
|
12
|
Tembaga pada besi cor
|
1,05
|
0,29
|
2.4.4. Analisis Gerak Benda di Bawah Pengaruh
Gaya Gesekan
2.4.4.1. Pada Bidang Datar
1. Kasus satu balok
Bagian
per bagian berlakunya gaya gesekan pada sumbu-x diilustrasikan secara sederhana
sebagai berikut :
a.
Saat
benda diam tanpa dipengaruhi gaya luar
b. Saat benda diam dan ada
pengaruh gaya luar F < µs N
w
c.
Saat benda diam dan ada pengaruh gaya luar F= µs N , maka benda dalam keadaan tepat akan bergerak.
d.
Saat benda bergerak w
Pada seluruh bagian di atas terlihat benda tidak bergerak
pada sumbu y sehingga berlaku
∑Fy = 0
N-w = 0
N= w = mg
Sehingga diperoleh : fs =
µs N= µs (mg)
fk = µk N= µk (mg)
2.
Kasus dua balok bertumpu
N1,2
1
|
2
|
m2g N2,1
Diagram
gaya vertikal setiap balok
2.4.4.2.
Pada Bidang Miring
N= mg cos α
Sehingga besar
gaya gesekan statis maksimum α mg cos α
fs=µs N =µs mg cos α
Besar gaya gesekan
kinetis jika benda bergerak (pada sumbu-x)
fk=µk N =µk mg cos α
Berikut ini adalah
beberapa kasus gerak benda pada bidang miring terhadap sumbu x akibat perbedaan
besar dan arah gaya luar F pada benda :
1.
Jika
gaya luar F=0 maka: N f
a.
Kasus
benda tak bergerak
∑Fx = 0 mg
sin α
mg sin α – fs = 0 α mg cosα
b.
Karena benda bergerak ke bawah akibat
besar gaya mg sin α melampaui fs
∑Fx = ma
mg sin α –
fk = ma
mg sin α -
µk N = ma
2.
Jika diberi gaya luar F ke atas , maka : N F
a.
Kasus
benda belum bergerak
F – mg sin α - µs N =0
b.
Kasus benda telah bergerak
∑Fx = ma
F – mg sin α – fk = ma
F – mg sin α - µk N = ma
3.
Jika di beri gaya luar F ke bawah
a.
Kasus benda belum bergerak
b.
Kasus benda telah bergerak mg sinα α mg cosα
F + mg sin α – fk = ma
F + mg sin α - µk N = ma
2.4.4.3. Pada bidang
pertikal
1. Pada sumbu – x
Pada sumbu – y
(i)
Jika benda tak bergerak mg
∑Fy = 0 F
F cos α + mg – fs = 0
F cos α + mg - µs N = 0
(ii)
Jika benda bergerak ke bawah
∑Fy = ma
F cos α + mg - fk = ma
F cos α + mg - µk N = ma
2. Pada sumbu x
∑Fx = 0
Fsin α – N = 0
F sin α = N
(i)
Jika
benda belum bergerak
F cos α – mg – fs = 0 α
(ii)
Jika benda bergerak ke atas f mg
∑Fy = ma
F cos α – mg – fk = ma
F cos α – mg - µk N = ma
2.5. Keuntungan dan
Kerugian Akibat Gaya Gesekan
Seperti sudah di jelaskan didepan , di samping memberikan
dampak yang merugikan , gaya gesekan juga memberikan dampak yang menguntungkan
. Berikut ini adalah berbagai keuntungan dan kerugian akibat adanya gaya gesekan
dalam kehidupan sehari – hari .
Gaya gesekan yang
menguntungkan :
a. Seorang dapat berjalan di atas tanah ,
karena ketika telapak kaki menekan tanah ke arah belakang , ada gaya gesekan
antara telapak kaki dan permukaan tanah yang menimbulkan reaksi , di mana tanah
mendorong telapak kaki ke depan .
b. Gesekan pada piringan rem sepeda motor
atau gesekan antara rem karet dan pelek sepeda digunakan untuk proses
pengereman .
c. Gesekan udara pada parasut yang terbentang
memungkinkan penerjun dapat mendarat di tanah dengan selamat .
d. Ban mobil dibuat bergerigi sehingga
terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan untuk memutar ban dan
menghindari mobil tergelincir ketika jalanan licin .
Gaya gesekan yang merugikan :
a. Gesekan antara bagian-bagian mesin mobil
dapat menimbulkan panas , maka mesin harus diberi minyak pelumas atau oli.
b. Gesekan antara roda dan poros dapay
menghambat putaran roda , maka perlu
dipasang bola-bola peluru.
c. Gesekan udara menghambat laju mobil , maka
bentuk mobil perlu didesain yang aerodinamis .
2.5.1. Contoh Soal
Soal
No.1
Perhatikan gambar berikut!
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar
ditarik oleh gaya
F = 12 N ke arah kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai
adalah 0,2 dengan koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N − W = 0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda
dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya gesek statis maksimum masih lebih besar dari gaya yang menarik
benda (F) sehingga benda masih berada dalam keadaan diam. Sesuai dengan hukum
Newton untuk benda diam :
Σ Fx = 0
F − fges = 0
12 − fges = 0
fges = 12 N
c) Percepatan gerak benda
Benda dalam keadaan diam, percepatan benda NOL
Soal No. 2
Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik olehgaya F = 25 N ke arah
kanan. Jika koefisien gesekan statis antara benda dan lantai adalah 0,2 dengan
koefisien gesekan kinetis 0,1 tentukan besarnya :
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
Perhatikan gambar berikut, benda mula-mula dalam kondisi rehat!
Benda bermassa m = 10 kg berada di atas lantai kasar ditarik oleh
a) Gaya normal
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
c) Percepatan gerak benda
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N − W = 0
N − mg = 0
N − (10)(10) = 0
N = 100 N
b) Gaya gesek antara benda dan lantai
Cek terlebih dahulu gaya gesek statis maksimum yang bisa terjadi antara benda dan lantai:
fsmaks = μs N
fsmaks = (0,2)(100) = 20 N
Ternyata gaya yang gesek statis maksimum (20 N) lebih kecil dari gaya yang menarik benda (25 N), Sehingga benda bergerak. Untuk benda yang bergerak gaya geseknya adalah gaya gesek dengan koefisien gesek kinetis :
fges = fk = μk N
fges = (0,1)(100) = 10 N
c) Percepatan gerak benda
Hukum Newton II :
Σ Fx = ma
F − fges = ma
25 − 10 = 10a
a = 15/10 = 1,5 m/s2
d) Jarak yang ditempuh benda setelah 2 sekon
S = Vo t + 1/2 at2
S = 0 + 1/2(1,5)(22)
S = 3 meter
Soal No. 3
Perhatikan gambar berikut, benda 5 kg mula-mula dalam kondisi tidak bergerak!
Jika sudut yang terbentuk antara gaya F = 25 N dengan garis mendatar adalah 37o, koefisien gesek kinetis permukaan lantai adalah 0,1 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan nilai:
a) Gaya normal
b) Gaya gesek
c) Percepatan gerak benda
(sin 37o = 0,6 dan cos 37o = 0,8)
Pembahasan
Gaya-gaya pada benda diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal
Σ Fy = 0
N + F sin θ − W = 0
N = W − F sin θ = (5)(10) − (25)(0,6) = 35 N
b) Gaya gesek
Jika dalam soal hanya diketahui koefisien gesek kinetis, maka dipastikan benda bisa bergerak, sehingga fges = fk :
fges = μk N
fges = (0,1)(35) = 3,5 N
c) Percepatan gerak benda
Σ Fx = ma
F cos θ − fges = ma
(25)(0,8) − 3,5 = 5a
5a = 16,5
a = 3,3 m/s2
Soal No. 4
Perhatikan gambar berikut, balok 100 kg diluncurkan dari sebuah bukit!
Anggap lereng bukit rata dan memiliki koefisien gesek 0,125. Percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6. Tentukan nilai dari :
a)
b)
c) Percepatan gerak balok
Pembahasan
Gaya-gaya pada balok diperlihatkan gambar berikut:
a) Gaya normal pada balok
Σ Fy = 0
N − W cos θ = 0
N − mg cos 53o = 0
N − (100)(10)(0,6) = 0
N = 600 Newton
b) Gaya gesek antara lereng dan balok
fges = μk N
fges = (0,125)(600) = 75 newton
c) Percepatan gerak balok
Σ Fx = ma
W sin θ − fges = ma
mg sin 53o − fges = ma
(100)(10)(0,8) − 75 = 100a
a = 725/100 = 7,25 m/s2
Soal No. 5
Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong oleh gaya F sebesar 120 N seperti diperlihatkan gambar berikut!
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B
Pembahasan
a) Percepatan gerak kedua balok
Tinjau sistem :
Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2
b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B
Cara pertama, Tinjau benda A :
Σ F = ma
F − Fkontak = mA a
120 − Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 − 80 = 40 Newton
Cara kedua, Tinjau benda B :
Σ F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 Newton
Soal No. 6
Diberikan gambar sebagai berikut!
Jika massa katrol diabaikan, tentukan:
a) Percepatan gerak kedua benda
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
Pembahasan
Tinjau A
Σ Fx = ma
T − WA sin 37o = mA a
T − (5)(10)(0,6) = 5 a
T − 30 = 5a → (Persamaan 1)
Tinjau B
Σ Fx = ma
WB sin 53o − T = mB a
(10)(10)(0,8) − T = 10 a
80 − T = 10a
T = 80 − 10 a → (Persamaan 2)
Gabung 1 dan 2
T − 30 = 5a
(80 − 10 a) − 30 = 5 a
15 a = 50
a = 50/15 = 10/3 m/s2
b) Tegangan tali penghubung kedua benda
T − 30 = 5a
T − 30 = 5( 10/3)
T = 46,67 Newton
Soal No. 7
Diberikan gambar sebagai berikut:
Pembahasan
Tinjau B
Benda bergerak lurus beraturan → a =0
Σ Fx = 0
T − fBA =0
T = fBA = μBA N = μBA mg= (0,1)(4)(10) = 4 N
Tinjau A
Σ Fx = 0
F − T − fAB − fAL = 0
dengan fAL = μAL N = (0,2)(10)(10) = 20 N
(Gaya normal pada A adalah jumlah berat A ditambah berat B, karena ditumpuk)
Sehingga :
F − 4 − 4 − 20 = 0
F = 28 Newton
Soal No. 8
Sebuah elevator bermassa 400 kg bergerak vertikal ke atas dari keadaan diam dengan percepatan tetap 2 m/s2. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2 , maka tegangan tali penarik elevator adalah....
A. 400 newton
B. 800 newton
C. 3120 newton
D. 3920 newton
E. 4720 newton
(Sumber Soal : Proyek Perintis I 1981)
Pembahasan
Σ Fy = ma
T − W = ma
T − (400)(9,8) =(400)(2)
T = 800 + 3920 = 4720 Newton
Soal No. 9
Perhatikan susunan dua buah benda berikut ini:
Koefisien gesekan kinetis antara massa pertama dengan lantai adalah 0,1 , massa benda pertama = 4 kg dan massa benda kedua 6 kg. Tentukan :
a) Percepatan gerak benda pertama
b) Percepatan gerak benda kedua
Pembahasan
a) Percepatan gerak benda pertama
Hubungan percepatan benda pertama dan benda kedua adalah :
a1 =2a2
atau
a2 = 1/2a1
Tinjau benda pertama
Σ Fx = m1a1
T − f = 4 a1
T − μk N = 4a1
T − (0,1)(4)(10) = 4 a1
T = 4a1 + 4 → Persamaan 1
Tinjau benda kedua
Σ Fy = m2a2
W − 2T = (6)(1/2 a1)
60 − 2T = 3a1 → Persamaan 2
Gabung Persamaan 2 dan Persamaan 1
60 − 2T = 3 a1
60 − 2(4a1 + 4) = 3a1
60 − 8a1 − 8 = 3a1
52 = 11a1
a1 = 52/11 m/s2
b) Percepatan gerak benda kedua
a2 = 1/2 a1
a2 = 1/2 ( 52/11 ) = 26/11 m/s2
Soal No. 10
Balok m bermassa 10 kg menempel pada dinding kasar dengan koefisien gesekan kinetis 0,1. Balok mendapat
Tentukan besar
Pembahasan
Tinjauan
Σ Fx = 0
N − F2 = 0
N − 50 = 0
N = 50
Σ Fy = ma
F1 − W − f = ma
F1 − mg − μk N = ma
F1 − (10)(10) − (0,1)(50) = 10(2)
F1 = 20 + 100 + 5 = 125
2.5.2 Soal Latihan
Balok A dan B terletak pada permukaan bidang miring
licin didorong oleh gaya
F sebesar 480 N seperti terlihat pada gambar berikut!
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b)Gaya kontak
antara balok A dan B
Tentukan :
a) Percepatan gerak kedua balok
b)
Soal No.2
Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya 500
A. 950
B. 750
C. 600
D. 320
E. 100
(Sumber Soal : UMPTN 1993)
Soal No. 3
Benda pertama dengan massa m1 = 6 kg dan benda kedua dengan massa m2 = 4 kg dihubungkan dengan katrol licin terlihat pada gambar berikut !
Jika lantai licin dan m2 ditarik
a) Percepatan benda pertama
b) Percepatan benda kedua
c) Tegangan tali T
Soal No. 4
Jika koefisien gesekan kinetis kedua massa dengan lantai adalah 0,1 tentukan:
a) Percepatan gerak kedua massa
b) Tegangan tali penghubung antara kedua massa
Soal No.5
Benda bermassa 4 kg diberi kecepatan awal 10 m/s dari ujung bawah bidang miring seperti gambar.
Benda mengalami
(A) 3 m
(B) 4 m
(C) 5 m
(D) 6 m
(E) 8 m
(Sumber Soal : UM UGM 2009)
Koefisien gesek antara masing-masing benda dan lantai 0,1, percepatan gravitasi 10 m/s2. Tentukan besar tegangan tali penghubung benda :
a) 2 kg dan 3 kg
b) 4 kg dan 5 kg
(Sumber gambar : UM UGM 2008)
2.6.
Memperbesar dan Memperkecil Gaya Gesekan
2.6.1. Cara
Memperkecil Gaya Gesekan
1. Memperlicin
permukaan, misal dengan pemberian minyak pelumas atau mengampelas permukaan.
2. Memisahkan
kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara, misal kapal laut yang bagian
dasarnya berupa pelampung yang diisi udara.
3. Meletakkan
benda di atas roda – roda, sehingga benda lebih mudah bergerak.
4. Memberi bantalan peluru, as roda diberi bantalan
peluru sehingga tidak cepat aus.
2.6.2. Cara
Memperbesar Gaya Gesekan
1. Memasang
karet, paku-pakuan, atau pul.
2. Dibuat beralur, misalnya pada permukaan roda
kendaraan dan alas sepatu dibuat beralur juga untuk memperbesar gaya gesekan sehingga
kendaraan tidak mudah tergelincir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gaya gesek
adalah gaya
yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak.
b. Gaya
gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud
disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, ataupun
gas.
c. Gaya gesek
antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya
gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara
benda padat, cairan, dan gas adalah gaya
Stokes.
d. Gaya
gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan.
e. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektro statik pada
masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan
menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini
tidak lagi demikian.
f. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak
lagi dapat membasahinya (efek lotus).
g. Terdapat dua jenis gaya
gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek statis bekerja pada benda diam
hingga tepat akan bergerak sehingga besarnya berubah hingga mencapai nilai
maksimum yang diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya
gesek kinetis merupakan gaya gesek yang bekerja
pada benda yang bergerak Adanya gaya
gesek memberikan dampak bagi kehidupan sehari-hari.
h. Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga mempunyai kerugian bagi
kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Sebaiknya
para siswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya tentang gaya
gesek, karena gaya gesek memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengetahui manfaat
dan kerugian gaya
gesek. Saya berharap karya tulis ini dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran fisika, menjadi
sumber referensi serta menjadi bank soal yang saya harap bagi siapapun yang
membacanya sudilah kiranya untuk mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal yang
belum terselesaikan tersebut .
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika 2 A
untuk SMA dan MA. Bandung :
Esis.
Foster, Bob. 2000. Fisika SMU kelas 1. Bandung : Erlangga.
Halliday Resnick, Walker . 1991. Dasar-dasar Fisika Jilid
Satu. Tanggerang: Binapura Aksara.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA
kelas X. Cimahi: Erlangga.
Ruwanto, Bambang. 2007. Asas-asas Fisika. Yogyakarta : Yudistira.
Supriyanto. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI.
Jakarta :
Phibeta.
Zamrozi, dkk. 2003. Acuan Pelajaran Fisika. Yoguakarta:
Yudistira.
http://www.crayonpedia.org/mw/Pengaruh_Gaya_Terhadap_Bentuk_Dan_Gerak_Suatu_Benda_5.1#A._Pengertian_dan_Pengaruh_Gaya
http://www.fisika.org/ragam/essays/articles_.html
http://www.gurumuda.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar