Sabtu, 27 September 2014

Kimia Analitik


TUGAS 1
BERBAGAI TEKNIK DALAM ANALISIS KUALITATIF

D
I

S
U
S
U
N

OLEH:

                                      NAMA        : ADE ARIYANI
                                      NIM           : 4133141001
                                      KELAS       : Kimia Dik A 2013
D:\Kartu Hasil Studi (KHS) - UNIMED Learning Management Services_files\lambang.png





JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2014


Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, maka tugas 1 yang diemban kepada saya dapat terselesaikan. Adapun judul tugas 1 ini adalah “ Berbagai Teknik dalam Analisis Kualitatif ”. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing matakuliah Kimia Analitik I yakni Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D yang telah mempercayakan saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Dalam membuat tugas 1 yang berformatkan sebuah makalah ini saya menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dimana saya memaparkan, menjelaskan, serta merangkum rumusan masalah menjadi sebuah kajian yang nantinya dapat menjadi sebuah referensi bagi teman-teman Mahasiswa sekalian.
Makalah ini saya susun atau saya rangkum dari berbagai sumber jurnal ilmiah. Sehingga makalah ini merupakan intisari dari berbagai jurnal yang saya kumpulkan. Jika para pembaca ingin informasi yang lebih jelas mengenai topik yang saya rangkum, pembaca dapat mengakses jurnal ilmiah tersebut melalui daftar pustaka yang saya sajikan.
Terlepas dari itu semua, saya sadar bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaaan. Maka dari itu, apabila di dalam makalah yang saya buat ini terdapat kekeliruan, maka sudilah kiranya memberikan kepada saya kritik dan saran. Agar kelak makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kiranya makalah ini bias bermanfaat bagi pembacanya.





                                                                                    Kamis, 18 September 2014
                                                                                    Penulis


                                                                                    ADE ARIYANI
                                                                                                                                NIM : 4133131001





Dewasa ini, mata kuliah kimia analitik banyak sekali di pelajari di segala kalangan. Karena kimia analitik sangat banyak pengaplikasiannya disegala bidang. Sehingga muncullah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif yang umumnya                                             berhubungan dalam menganalisis suatu zat dalam penelitian di laboratorium. Analisis kualitatif memiliki tiga jenis analisis yakni analisis makro, analisis semimikro, dan analisis mikro. Jenis uji yang umumnya dipakai dalam analisis kualitatif ada dua yaitu reaksi kering dan reaksi basah.




Today, courses in analytical chemistry learned a lot in all walks of life. Because so many analytical chemistry in all its application areas. Thus came the qualitative analysis and quantitative analysis is generally associated in analyzing a substance in laboratory research. Qualitative analysis has three types of analysis that analyzes macro, semi-micro analysis and micro analysis. Type of test which is generally used in qualitative analysis there are two reactions, namely dry and wet reaction.



Para peneliti telah membedakan dua macam teknik dasar dalam analisis yakni analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Namun pada makalah ini saya hanya membahas tentang teknik dasar dalam analisis kualitatif.
Keterampilan awal yakni berupa teori sangat diperlukan untuk para mahasiswa agar dapat mengikuti praktikum di laboratorium dengan aman, dan benar dengan menguasai berbagai teknik dasar dalam analisis kualitatif maupun teknik dasar analisis kuantitatif. Adapun teknik yang sering digunakan dalam analisis kualitatif adalah pelarutan, penguapan, kristalisasi, presipitasi, filtrasi, destilasi, penuangan, serta penyediaan alat percobaan.
Analisis kualitatif memiliki tiga skala percobaan yakni analisis makro, analisis mikro, dan analisis semimikro. Kemudian analisis kualitatif juga menerapkan dua jenis reaksi pengujian atau reaksi tes yaitu reaksi analisis kering dan reaksi analisis basah.



1. Mengetahui teknik dasar dalam analisis kualitatif.
2. Mengetahui perbedaan antara analisis data kualitatif dan kuantitatif.
3. Memahami tentang reaksi analisis kering.
4. Memahami tentang reaksi analisis basah.
5. Mengetahui pengaplikasian analisis kualitatif melalui jurnal penelitian.




Analisis kualitatif adalah salah satu teknik analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu senyawa dalam suatu sampel yang tidak diketahui atau yang akan diuji. Analisis kualitatif disebut juga analisis jenis yakni suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat maupun komposisis atau komponen yang dianalisa.
Dalam melakukan analisis kualitatif yang dilihat adalah sifat-sifat zat atu bahan, baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan atau mengidentifikasi suatu senyawa atau sampel. Analisis kualitatif merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk memepelajari kimia, unsur – unsure serta ionnya di dalam larutan.
Beberapa skala percobaan analisis kualitatif diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Analisis Makro
Analisis makro adalah analisis kualitataif yang kuantitas zatnya adalah 0,5-1 gram dengan volume yang dipakai sekitar 20 ml.

b. Analisis Semimikro
Analisis semimikro merupakan jenis analisis kualitatif yang paling banyak digunakan. Analisis ini merupakan analisis yang kuantitas zatnya sekitar 0,05 gram. Dengan volume yang dipakai sekitar 1 ml. Analisis semimikro banyak digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti, Penggunaan zat yang relative sedikit, kecepatan analisis tinggi, serta dapat mempercepat reaksi yang terjadi maupun dapat menghemat peralatan yang digunakan.

c. Analisis Mikro
Analisis mikro adalah jenis analisis kualitatif yang kuantitas zatnya kurang dari 0,01 gram dengan volume yang digunakan <1 ml.


Analisis kualitatif memiliki banyak perbedaan dengan analisis lainnya, berikut ini akan disajikan cirri-ciri analisis kualitatif :
a. Data yang dikumpulkan bersifat alami atau ilmiah (natural setting)
b. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penelitian dan wawancara
c. Data yang diperoleh dalam analisis kualitatif berupa kata-kata, gambar, dan bukan merupakan angka atau nilai.
d. Analisis kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
e. Analisis kualitatif menuntut kepada setiap penelitinya atau para praktikan untuk melakukan sendiri kegiatan penelitiannya dilapangan atau dilaboratorium. Istilah ini biasanya disebut dengan pengutamaan data langsung (first hand)
f. Metode kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, misalnya menggunakan analisis semimikro.


Perbedaan yang mendasar dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif adalah jika analisis kualitatif penelitian dimulai dari pengumpulan data, kemudian memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan menghasilkan suatu teori yang baru. Sedangkan analisis kuantitatif dimulai dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.

Tabel. Perbedaan Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif
No
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif
1
Desain
Umum, fleksibel, berkembang, dan tampil dalam proses penelitian.
Desain
Spesifik, jelas, terinci,
Ditentukan secara mentap sejak awal,
Menjadi pegangan langkah demi langkah.

2
Tujuan
Memperoleh pemahaman,
Mengembangkan teori,
Menggambarkan realitas yang kompleks.
Tujuan
Menghubungkan hubungan antar variabel,
Menguji teori yang ada,
Mencari generalisasi yang memeiliki nilai prediktif.

3
Teknik Penelitian
Observasi, Participant Observation, Wawancara terbuka.
Teknik Penelitian
Eksperimen, Survey, Observasi berstruktur,
Wawancara berstruktur.

4
Instrumen Penelitian
Penelitian sebagai instrument,
Buku catatan, Tape recorder.

Instrumen Penelitian
Tes, Angket, Wawancara, Skala,
Komputer, kalkulator.
5
Data
Deskriptif,
Dokumen pribadi, Catatan lapangan, Ucapan responden, Dokumen.
Data
Kuantitatif,
Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioprasionalkan dengan menggunakan instrument.
6
Sampel
Kecil, Tidak representatif, Purposif.
Sampel
Besar, Representatif, Sedapat mungkin random.

7
Analisis
Terus-menerus sejak awal sampai akhir penelitian,
Induktif,
Mencari model, pola, tema.

Analisis
Pada tahap akhir setelah pengumpulan data selesai,
Deduktif,
Menggunakan Statistik.
8
Hubungan dan Responden
Empati, Akrap,
Kedudukan sama, Setaraf,
Jangka lama.

Hubungan dan Responden
Berjarak, sering tanpa kontak langsung,
Hubungan antara peneliti-subjek,
Jangka pendek.
9
Usulan Desain
Singkat,
Sedikit tanpa literature,
Pendekatan secara umum,
Masalah yang diduga relevan,
Tidak ada hipotesis,
Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data dari lapangan.

Usulan Desain
Luas dan terinci,
Banyak literature yang berhubungan dengan masalah,
Prosedur yang spesifik dan langkah-langkahnya,
Masalah diuraikan dan fokus,
Hipotesis dirumuskan dengan jelas,
Ditulis terinci sebelum ke lapangan.



Dalam analisis kualitatif digunakan dua jenis reaksi pengujian yakni reaksi kering dan reaksi basah. Berikut penjelasannya.
a. Reaksi Kering
Sesuai dengan namanya, reaksi analisis kering didefenisikan sebagai reaksi pengujian sampel yang berwujud padat. Dalam reaksi kering ada beberapa teknik yang dipergunakan seperti pengamatan rupa, pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji manic boraks, uji manik fosfat, uji manik natrium karbonat.
Pengamatan Rupa
Pengamatan rupa biasanya berupa identifikasi warna dan bau. Warna dapat menunjukkan keberadaan unsur-unsur tertentu.
Tabel. Warna Nyala beberapa Logam
Logam
Warna
Logam
Warna
Na
Kuning
Ba
Hijau kekuningan
K
Ungu
Ca
Merah kekuningan
Li
Merah
Sr
Merah tua

Sedangkan bau dapat menunjukkan adanya gas-gas seperti NH3 , H2S, Arsen, cuka ataupun gas-gas lainnya.
image004_2
Gambar. Warna Nyala Beberapa Logam

Pemanasan  
Pemanasan dilakukan dengan menaruh zat atau sampel kedalam suatu wadah misalanya tabung reaksi kemuadian depanaskan di atas nyala bunsen maka terjadi gejala seperti perubahan warna pada sampel, terjadi sublimasi, pelelehan, serta munculnya suatu gas yang dapat diidentifikasi sifat-sifat khasnya.
Misalnya pada pemanasan terjadi perubahan warna seperti garam Cu yang semula berwarna putih setelah dipanaskan menjadi garam anhidrat yang berwarna putih. Garam Pb yang semula putih menjadi PbO yang berwarna kuning. Garam Co merah menjadi biru atau ungu muda. Zat organik menjadi karbon yang hitam dan warna hitam akan hilang bila pemanasan terus dilakukan.
Jika terjadi proses pelelehan atau mencair sampel akibat pemanasan maka dapat diilustrasikan seperti garam-garam berair hablur akan mencair karena melarut dalam air hablurnya. Diantaranya NaOH, dan KOH.

Uji Nyala atau Flame Test
Uji nyala atau flame test merupakan uji perubahan warna api akibat pembakaran suatu senyawa. Uji ini akan mneghasilkan dua jenis nyala, yaitu nyala pereduksi dan nyala pengoksidasi.

b. Reaksi Basah
Sesuai namanya, reaksi analisis basah merupakan suatu reaksi uji yang dilakukan apabila sampel yang akan diuji berupa suatu larutan. Reaksi basah dapat dikatakan berlangsung apabila terbentuknya endapan, terjadi pembebasan gas, serta terjadi perubahan warna.



“ Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di Kota Manado

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposife. Pengambilan sampel bakso diambil dari beberapa tempat. Setiap lokasi masing-masing ditentukan 2 penjual bakso jajanan. Pengambilan dilakukan sebanyak tiga kali ditiap penjual bakso jajanan sebanyak 20 biji bakso sehingga total sampel 20 biji bakso dalam sebulan untuk setiap penjual.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yaitu cawan petri, korek api, pemijar, pipet ukur, cawan porselin, tabung reaksi, corong, Erlenmeyer, spatula, pengaduk kaca, timbangan analitik, gelas kimia, labu ukur, oven, Spektrofotometer UV-Vis.
Bahan-bahan pereaksi yang digunakan dalam penelitian yaitu larutan bakso, HCl 1 N, Aquades, Asam Sulfat pekat, Natrium Karbonat, Metanol, dan kertas tumerik.
Prinsip kerja dan penetapan kadar boraks dalam bakso jajanan di kota Menado dibatasi oleh uji nyala dan uji warna dan akan menggunakan identifikasi spektrofotometri UV-Vis setelah dilakukan uji kualitatif.

Pemeriksaan kualitatif boraks pada sampel dilakukan dengan menggunakan metode uji nyala dan uji warna. Ternyata setelah diuji dan diamati, boraks tidak diidentifikasi terkandung dalam sampel bakso jajanan diberbagai lokasi pengambilan sampel tersebut.

Penelitian dilakukan karena belakangan ini boraks sering disalah gunakan sebagai bahan tambahan untuk pangan. Padahal boraks tidak diizinkan penggunaanya dalam makanan yang tercantum dalam Permenkes RI No.1168/Menkes/Per/10/1999 tentang bahan pangan.
Berdasarkan pengamatan sampel bakso yang seharusnya jika menunjukkan hasil yang positif maka akan muncul warna hijau saat dilakukan uji nyala . Namun untuk semua sampel yang diuji ini menghasilkan warna biru yang menunjukkan bahwa semua sampel tersebut tidak mengandung boraks.  Sedangkan untuk uji warna yang seharusnya jika sampel terindikasi posifif mengandung boraks maka akan menghasilkan warna merah namun untuk semua sampel yang diuji menghasilkan warna kuning, hal ini menunjukkan bahwa bakso jajanan yang dijual di kota Manado aman dan bebas dari bahan pengawet boraks.

Dari uraian yang telah saya sampaikan maka dapat saya tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisi kualitatif merupakan salah satu teknik analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu senyawa dalam suatu sampel yang tidak diketahui atau yang akan diuji dan menghasilkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
2. Analisis kualitatif memiliki beberapa skala percobaan yakni: Analisis Makro, Analisis Semimikro dan Analisis Mikro. Analisis kualitatif yang banyak dipergunakan adalah analisis semimikro hal ini karena analisis ini memeliki berbagai keuntungan seperti keefektifan waktu, serta tidak perlu memakai alat dan bahan yang banyak.
3. Dalam analisis kualitatif ada dua macam reaksi pengujian yaitu: Reaksi Kering dan Reaksi Basah. Reaksi kering digunakan untuk sampel yang berupa dapatan, sedangkan analisis basah digunakan untuk sampel yang berwujud larutan.
4. Kesimpulan dari pengaplikasian analisis kualitatif dalam mengidentifikasi senyawa boraks pada bakso jajanan di Kota Manado adalah berdasarkan uji nyala dan uji warna maka disimpulkan bahwa semua sampel bakso yang diuji tidak mengandung bahan pengawet berbahaya seperti boraks.
5. Perbedaan yang mendasar dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif adalah jika analisis kualitatif penelitian dimulai dari pengumpulan data, kemudian memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan menghasilkan suatu teori yang baru. Sedangkan analisis kuantitatif dimulai dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.

                                           
Makalah ini hanyalah rangkuman dari beberapa sumber yang saya baca. Dan apabila pembaca ingin informasi yang lebih lengkap maka saya sarankan untuk melihat langsung sumber aslinya yakni yang ada pada daftar pustaka.




Rahmat,P.S.,(2009),Penelitian Kualitatif,Vol:4

Tisnadjaja,Djadjat.,(2014),Analisis Kualitatif Katoin dan Anion,Vol:2

Tubagus,Indra.,(2013),Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di Kota Manado,Jurnal Ilmiah Farmasi,Vol:2 No.04

Wasito,Hendri.,(2014),Analisis Kualitatif Anorganik,Vol:3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar