TUGAS 1
BERBAGAI TEKNIK DALAM ANALISIS KUALITATIF
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : ADE ARIYANI
NIM : 4133141001
KELAS : Kimia Dik A 2013
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2014
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa,
maka tugas 1 yang diemban kepada saya dapat terselesaikan. Adapun judul tugas 1
ini adalah “ Berbagai Teknik dalam
Analisis Kualitatif ”. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
Dosen pembimbing matakuliah Kimia Analitik I yakni Prof. Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc, Ph.D yang telah mempercayakan saya untuk menyelesaikan tugas
ini.
Dalam membuat tugas 1 yang berformatkan sebuah makalah ini saya
menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dimana saya memaparkan,
menjelaskan, serta merangkum rumusan masalah menjadi sebuah kajian yang
nantinya dapat menjadi sebuah referensi bagi teman-teman Mahasiswa sekalian.
Makalah ini saya susun atau saya rangkum dari berbagai sumber
jurnal ilmiah. Sehingga makalah ini merupakan intisari dari berbagai jurnal
yang saya kumpulkan. Jika para pembaca ingin informasi yang lebih jelas
mengenai topik yang saya rangkum, pembaca dapat mengakses jurnal ilmiah
tersebut melalui daftar pustaka yang saya sajikan.
Terlepas dari itu semua, saya sadar bahwa makalah ini jauh dari
kata kesempurnaaan. Maka dari itu, apabila di dalam makalah yang saya buat ini terdapat
kekeliruan, maka sudilah kiranya memberikan kepada saya kritik dan saran. Agar
kelak makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kiranya makalah ini bias bermanfaat
bagi pembacanya.
Kamis,
18 September 2014
Penulis
ADE
ARIYANI
NIM : 4133131001
Dewasa ini, mata kuliah kimia analitik banyak sekali di pelajari
di segala kalangan. Karena kimia analitik sangat banyak pengaplikasiannya
disegala bidang. Sehingga muncullah analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif yang umumnya berhubungan
dalam menganalisis suatu zat dalam penelitian di laboratorium. Analisis
kualitatif memiliki tiga jenis analisis yakni analisis makro, analisis
semimikro, dan analisis mikro. Jenis uji yang umumnya dipakai dalam analisis
kualitatif ada dua yaitu reaksi kering dan reaksi basah.
Today, courses in analytical chemistry learned a lot in
all walks of life. Because so many analytical
chemistry in all its application
areas. Thus came the qualitative analysis and
quantitative analysis is generally associated in analyzing a substance in laboratory research. Qualitative analysis has three types of analysis that
analyzes macro, semi-micro
analysis and micro
analysis. Type of test which is generally used in qualitative analysis there are two reactions, namely dry
and wet reaction.
Keterampilan awal yakni berupa teori sangat diperlukan untuk para
mahasiswa agar dapat mengikuti praktikum di laboratorium dengan aman, dan benar
dengan menguasai berbagai teknik dasar dalam analisis kualitatif maupun teknik
dasar analisis kuantitatif. Adapun teknik yang sering digunakan dalam analisis
kualitatif adalah pelarutan, penguapan, kristalisasi, presipitasi, filtrasi,
destilasi, penuangan, serta penyediaan alat percobaan.
Analisis kualitatif memiliki tiga skala percobaan yakni analisis
makro, analisis mikro, dan analisis semimikro. Kemudian analisis kualitatif
juga menerapkan dua jenis reaksi pengujian atau reaksi tes yaitu reaksi
analisis kering dan reaksi analisis basah.
1. Mengetahui teknik dasar dalam analisis kualitatif.
2. Mengetahui perbedaan antara analisis data kualitatif dan
kuantitatif.
3. Memahami tentang reaksi analisis kering.
4. Memahami tentang reaksi analisis basah.
5. Mengetahui pengaplikasian analisis kualitatif melalui jurnal
penelitian.
Analisis kualitatif adalah salah satu teknik analisis yang
dilakukan untuk mengidentifikasi suatu senyawa dalam suatu sampel yang tidak
diketahui atau yang akan diuji. Analisis kualitatif disebut juga analisis jenis
yakni suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam, jenis zat maupun
komposisis atau komponen yang dianalisa.
Dalam melakukan analisis kualitatif yang dilihat adalah
sifat-sifat zat atu bahan, baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Tujuan
analisis kualitatif adalah untuk memisahkan atau mengidentifikasi suatu senyawa
atau sampel. Analisis kualitatif merupakan salah satu metode yang paling
efektif untuk memepelajari kimia, unsur – unsure serta ionnya di dalam larutan.
Beberapa skala percobaan analisis kualitatif diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Analisis Makro
Analisis makro adalah analisis kualitataif yang kuantitas zatnya
adalah 0,5-1 gram dengan volume yang dipakai sekitar 20 ml.
b. Analisis Semimikro
Analisis semimikro merupakan jenis analisis kualitatif yang paling
banyak digunakan. Analisis ini merupakan analisis yang kuantitas zatnya sekitar
0,05 gram. Dengan volume yang dipakai sekitar 1 ml. Analisis semimikro banyak
digunakan karena memiliki beberapa keuntungan seperti, Penggunaan zat yang
relative sedikit, kecepatan analisis tinggi, serta dapat mempercepat reaksi
yang terjadi maupun dapat menghemat peralatan yang digunakan.
c. Analisis Mikro
Analisis mikro adalah jenis analisis kualitatif yang kuantitas
zatnya kurang dari 0,01 gram dengan volume yang digunakan <1 ml.
Analisis kualitatif memiliki banyak perbedaan dengan analisis
lainnya, berikut ini akan disajikan cirri-ciri analisis kualitatif :
a. Data yang dikumpulkan
bersifat alami atau ilmiah (natural
setting)
b. Metode pengumpulan
data dilakukan dengan penelitian dan wawancara
c. Data yang diperoleh
dalam analisis kualitatif berupa kata-kata, gambar, dan bukan merupakan angka
atau nilai.
d. Analisis kualitatif
lebih mementingkan proses daripada hasil
e. Analisis kualitatif
menuntut kepada setiap penelitinya atau para praktikan untuk melakukan sendiri
kegiatan penelitiannya dilapangan atau dilaboratorium. Istilah ini biasanya
disebut dengan pengutamaan data langsung (first
hand)
f. Metode kualitatif
menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih sesuai dengan tujuan penelitian,
misalnya menggunakan analisis semimikro.
Perbedaan yang mendasar dari analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif adalah jika analisis kualitatif penelitian dimulai dari pengumpulan
data, kemudian memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir
dengan menghasilkan suatu teori yang baru. Sedangkan analisis kuantitatif
dimulai dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan
terhadap teori yang digunakan.
Tabel. Perbedaan Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif
No
|
Analisis Kualitatif
|
Analisis Kuantitatif
|
1
|
Desain
Umum,
fleksibel, berkembang, dan tampil dalam proses penelitian.
|
Desain
Spesifik,
jelas, terinci,
Ditentukan
secara mentap sejak awal,
Menjadi
pegangan langkah demi langkah.
|
2
|
Tujuan
Memperoleh
pemahaman,
Mengembangkan
teori,
Menggambarkan
realitas yang kompleks.
|
Tujuan
Menghubungkan
hubungan antar variabel,
Menguji
teori yang ada,
Mencari
generalisasi yang memeiliki nilai prediktif.
|
3
|
Teknik Penelitian
Observasi,
Participant Observation, Wawancara terbuka.
|
Teknik Penelitian
Eksperimen,
Survey, Observasi berstruktur,
Wawancara
berstruktur.
|
4
|
Instrumen Penelitian
Penelitian
sebagai instrument,
Buku
catatan, Tape recorder.
|
Instrumen Penelitian
Tes,
Angket, Wawancara, Skala,
Komputer,
kalkulator.
|
5
|
Data
Deskriptif,
Dokumen
pribadi, Catatan lapangan, Ucapan responden, Dokumen.
|
Data
Kuantitatif,
Hasil
pengukuran berdasarkan variabel yang dioprasionalkan dengan menggunakan
instrument.
|
6
|
Sampel
Kecil,
Tidak representatif, Purposif.
|
Sampel
Besar,
Representatif, Sedapat mungkin random.
|
7
|
Analisis
Terus-menerus
sejak awal sampai akhir penelitian,
Induktif,
Mencari
model, pola, tema.
|
Analisis
Pada
tahap akhir setelah pengumpulan data selesai,
Deduktif,
Menggunakan
Statistik.
|
8
|
Hubungan dan Responden
Empati,
Akrap,
Kedudukan
sama, Setaraf,
Jangka
lama.
|
Hubungan dan Responden
Berjarak,
sering tanpa kontak langsung,
Hubungan
antara peneliti-subjek,
Jangka
pendek.
|
9
|
Usulan Desain
Singkat,
Sedikit
tanpa literature,
Pendekatan
secara umum,
Masalah
yang diduga relevan,
Tidak
ada hipotesis,
Fokus
penelitian sering ditulis setelah ada data dari lapangan.
|
Usulan Desain
Luas
dan terinci,
Banyak
literature yang berhubungan dengan masalah,
Prosedur
yang spesifik dan langkah-langkahnya,
Masalah
diuraikan dan fokus,
Hipotesis
dirumuskan dengan jelas,
Ditulis
terinci sebelum ke lapangan.
|
Dalam analisis kualitatif digunakan dua jenis reaksi pengujian
yakni reaksi kering dan reaksi basah. Berikut penjelasannya.
a. Reaksi Kering
Sesuai dengan namanya, reaksi analisis kering didefenisikan
sebagai reaksi pengujian sampel yang berwujud padat. Dalam reaksi kering ada
beberapa teknik yang dipergunakan seperti pengamatan rupa, pemanasan, uji pipa
tiup, uji nyala, uji manic boraks, uji manik fosfat, uji manik natrium
karbonat.
Pengamatan Rupa
Pengamatan rupa biasanya berupa identifikasi warna dan bau. Warna
dapat menunjukkan keberadaan unsur-unsur tertentu.
Tabel. Warna Nyala beberapa Logam
Logam
|
Warna
|
Logam
|
Warna
|
Na
|
Kuning
|
Ba
|
Hijau kekuningan
|
K
|
Ungu
|
Ca
|
Merah kekuningan
|
Li
|
Merah
|
Sr
|
Merah tua
|
Sedangkan bau dapat menunjukkan adanya gas-gas seperti NH3 ,
H2S, Arsen, cuka ataupun gas-gas lainnya.
Gambar. Warna Nyala Beberapa Logam
Pemanasan
Pemanasan dilakukan dengan menaruh zat atau sampel kedalam suatu
wadah misalanya tabung reaksi kemuadian depanaskan di atas nyala bunsen maka
terjadi gejala seperti perubahan warna pada sampel, terjadi sublimasi,
pelelehan, serta munculnya suatu gas yang dapat diidentifikasi sifat-sifat
khasnya.
Misalnya pada pemanasan terjadi perubahan warna seperti garam Cu
yang semula berwarna putih setelah dipanaskan menjadi garam anhidrat yang
berwarna putih. Garam Pb yang semula putih menjadi PbO yang berwarna kuning.
Garam Co merah menjadi biru atau ungu muda. Zat organik menjadi karbon yang
hitam dan warna hitam akan hilang bila pemanasan terus dilakukan.
Jika terjadi proses pelelehan atau mencair sampel akibat pemanasan
maka dapat diilustrasikan seperti garam-garam berair hablur akan mencair karena
melarut dalam air hablurnya. Diantaranya NaOH, dan KOH.
Uji Nyala atau Flame Test
Uji nyala atau flame test merupakan uji perubahan warna api akibat
pembakaran suatu senyawa. Uji ini akan mneghasilkan dua jenis nyala, yaitu
nyala pereduksi dan nyala pengoksidasi.
b. Reaksi Basah
Sesuai namanya, reaksi analisis basah merupakan suatu reaksi uji
yang dilakukan apabila sampel yang akan diuji berupa suatu larutan. Reaksi
basah dapat dikatakan berlangsung apabila terbentuknya endapan, terjadi
pembebasan gas, serta terjadi perubahan warna.
“ Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di
Kota Manado ”
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposife. Pengambilan
sampel bakso diambil dari beberapa tempat. Setiap lokasi masing-masing
ditentukan 2 penjual bakso jajanan. Pengambilan dilakukan sebanyak tiga kali
ditiap penjual bakso jajanan sebanyak 20 biji bakso sehingga total sampel 20
biji bakso dalam sebulan untuk setiap penjual.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yaitu cawan petri, korek
api, pemijar, pipet ukur, cawan porselin, tabung reaksi, corong, Erlenmeyer,
spatula, pengaduk kaca, timbangan analitik, gelas kimia, labu ukur, oven,
Spektrofotometer UV-Vis.
Bahan-bahan pereaksi yang digunakan dalam penelitian yaitu larutan
bakso, HCl 1 N, Aquades, Asam Sulfat pekat, Natrium Karbonat, Metanol, dan
kertas tumerik.
Prinsip kerja dan penetapan kadar boraks dalam bakso jajanan di kota Menado dibatasi oleh
uji nyala dan uji warna dan akan menggunakan identifikasi spektrofotometri UV-Vis
setelah dilakukan uji kualitatif.
Pemeriksaan kualitatif boraks pada sampel dilakukan dengan
menggunakan metode uji nyala dan uji warna. Ternyata setelah diuji dan diamati,
boraks tidak diidentifikasi terkandung dalam sampel bakso jajanan diberbagai
lokasi pengambilan sampel tersebut.
Penelitian dilakukan karena belakangan ini boraks sering disalah
gunakan sebagai bahan tambahan untuk pangan. Padahal boraks tidak diizinkan
penggunaanya dalam makanan yang tercantum dalam Permenkes RI
No.1168/Menkes/Per/10/1999 tentang bahan pangan.
Berdasarkan pengamatan sampel bakso yang seharusnya jika
menunjukkan hasil yang positif maka akan muncul warna hijau saat dilakukan uji
nyala . Namun untuk semua sampel yang diuji ini menghasilkan warna biru yang
menunjukkan bahwa semua sampel tersebut tidak mengandung boraks. Sedangkan untuk uji warna yang seharusnya
jika sampel terindikasi posifif mengandung boraks maka akan menghasilkan warna
merah namun untuk semua sampel yang diuji menghasilkan warna kuning, hal ini menunjukkan
bahwa bakso jajanan yang dijual di kota Manado aman dan bebas
dari bahan pengawet boraks.
Dari uraian yang telah saya sampaikan maka dapat saya tarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisi kualitatif
merupakan salah satu teknik analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi
suatu senyawa dalam suatu sampel yang tidak diketahui atau yang akan diuji dan
menghasilkan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
2. Analisis kualitatif
memiliki beberapa skala percobaan yakni: Analisis Makro, Analisis Semimikro dan
Analisis Mikro. Analisis kualitatif yang banyak dipergunakan adalah analisis
semimikro hal ini karena analisis ini memeliki berbagai keuntungan seperti
keefektifan waktu, serta tidak perlu memakai alat dan bahan yang banyak.
3. Dalam analisis kualitatif
ada dua macam reaksi pengujian yaitu: Reaksi Kering dan Reaksi Basah. Reaksi
kering digunakan untuk sampel yang berupa dapatan, sedangkan analisis basah
digunakan untuk sampel yang berwujud larutan.
4. Kesimpulan dari
pengaplikasian analisis kualitatif dalam mengidentifikasi senyawa boraks pada
bakso jajanan di Kota Manado adalah berdasarkan uji nyala dan uji warna maka
disimpulkan bahwa semua sampel bakso yang diuji tidak mengandung bahan pengawet
berbahaya seperti boraks.
5. Perbedaan yang mendasar
dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif adalah jika analisis
kualitatif penelitian dimulai dari pengumpulan data, kemudian memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan menghasilkan suatu
teori yang baru. Sedangkan analisis kuantitatif dimulai dari teori menuju data,
dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.
Makalah ini hanyalah rangkuman dari beberapa sumber yang saya
baca. Dan apabila pembaca ingin informasi yang lebih lengkap maka saya sarankan
untuk melihat langsung sumber aslinya yakni yang ada pada daftar pustaka.
Rahmat,P.S.,(2009),Penelitian Kualitatif,Vol:4
Tisnadjaja,Djadjat.,(2014),Analisis Kualitatif Katoin dan Anion,Vol:2
Tubagus,Indra.,(2013),Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di Kota Manado ,Jurnal Ilmiah
Farmasi,Vol:2 No.04
Wasito,Hendri.,(2014),Analisis Kualitatif Anorganik,Vol:3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar