Sabtu, 27 September 2014

Kimia Anorganik


TUGAS 1
BERBAGAI TEKNIK DALAM ANALISIS KUALITATIF

D
I

S
U
S
U
N

OLEH:

                                                                                                            NAMA            : ADE ARIYANI
                                                                                                            NIM                : 4133141001
                                                                                                            KELAS           : Kimia Dik A 2013
D:\Kartu Hasil Studi (KHS) - UNIMED Learning Management Services_files\lambang.png




JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2014
SOAL – SOAL LATIHAN STRUKTUR ATOM

1.1.            Dapatkah model atom Rutherford menjelaskan terjadinya spektrum garis, jelaskan!
JAWAB
Model atom Rutherford sama sekali TIDAK dapat menjelaskan terjadinya spektrum garis, sebab model atom Rutherford sangat sederhana, hanya melukiskan adanya elektron-elektron yang tersebar disekeliling inti dengan adanya ruang kosong sebagai konsekuensi hamburan sinar alpha, sehingga TIDAK mampu melukiskan keadaan stasioner dan adanya tingkat-tingkat energi elektron.

1.2.            Beri batasan ringkas mengenai spektrum emisi, spektrum absorbsi, spektrum kontinu, dan spektrum garis. 
JAWAB
Spektrum emisi suatu atom/spesies adalah rekaman pita perubahan warna dari panjang gelombang cahaya elektromagnetik yang dipancarkan oleh atom/spesies itu oleh karena dipijarkan.
Spektrum emisi bertipe  kontinu bila semua panjang gelombang dari cahaya tampak (visible) yang dipancarkan menyusun secara saling tumpang (overlap), serba terus berkelanjutan.
Spektrum emisi bertipe garis (berwarna) bila yang direkam hanya cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang dipancarkan oleh atom/spesies yang bersangkutan.
Spektrum absorbsi terjadi bila cahaya dilewatkan melalui suatu senyawa berwarna, beberapa cahaya dengan panjang gelombang tertentu diserap (berupa garis gelap) sedangkan yang lain diteruskan; spektrum yang diperoleh demikian ini termasuk jenis spektrum absorpsi. 

1.3.            Dengan menggunakan rumusan Ritz, hitung panjang gelombang garis ke 3  -  ke 6 untuk deret Balmer, kemudian konsultasikan hasilnya dengan data panjang gelombang menurut hasil pengamatan.
JAWAB
Rumus umum Ritz:
                                     =  1  =  RH ( -  ) cm-1 ; RH          = 109737
Untuk deret Balmer, n1 = 2.
Garis ke 3 berarti untuk n2 = 5, maka:
1  =  109737 (1/4 -  1/25) cm-1 = 109737 (21/100) cm-1 = 23044,77 cm-1
            λ = 433,9379…. nm (Lihat Tabel 1.1 B(3) = 434,047 nm)
Garis ke 6 berarti untuk n2 = 8, maka:
1  =  109737 (1/4 -  1/64) cm-1 = 109737 (15/64) cm-1 = 25719,609375 cm-1
            λ = 388,8083…. nm (Lihat Tabel 1.1 B(6) = 388,905 nm)

1.4.            Seperti pada nomor 3, tetapi untuk deret Lyman, demikian juga untuk deret Paschen.
JAWAB
Untuk deret Lyman, n1 = 1.
Garis ke 3 berarti untuk n2 = 4, maka:
1  =  109737 (1 -  1/16) cm-1 = 109737 (15/16) cm-1 = 102878,4375 cm-1
            λ = 97,2020…. nm (Lihat Tabel 1.1 L(3) = 97,254 nm)
Garis ke 6 berarti untuk n2 = 7, maka:
1  =  109737 (1 -  1/49) cm-1 = 109737 (48/49) cm-1 = 107497,4693877531 cm-1
            λ = 93,0254…. nm (Lihat Tabel 1.1 L(6) = 93,075 nm)
Untuk deret Paschen, n1 = 3.
Garis ke 3 berarti untuk n2 = 6, maka:
1  =  109737 (1/9 - 1/36) cm-1 = 109737 (9/108) cm-1 = 9144,75 cm-1
            λ = 1093,5236…. nm (Lihat Tabel 1.1 P(3) = 1093,809nm)
Garis ke 6 berarti untuk n2 = 9, maka:
1  =  109737 (1/9 - 1/81) cm-1 = 109737 (8/81) cm-1 = 10838,2222222 cm-1
            λ = 922,6605…. nm (Lihat Tabel 1.1 P(6) = 922,902 nm)
1.5.            Lengkapi Tabel 1.1  untuk data bilangan gelombang (kolom 4) dan perbedaan bilangan gelombang tiap dua garis terdekat (kolom 5) dalam satuan cm-1. 
JAWAB
  / (nm)
Deret
 / (nm)
 / cm-1
 / (cm-1)
1 - n
n- (n+1)
(n+1) - n
n - 1


Deret Lyman





L(1)
121,567
82259,17



18,995



15233,33

18,995

L(2)
102,572
97492,49

15233,33

5,318



5331,04

24,313

L(3)
97,254
102823,53

20564,37

2,280



2468,44

26,593

L(4)
94,974
105291,97

23032,81

1,194



1340,57

27,787

L(5)
93,780
106632,54

24373,38

0,705



807,69

28,492

L(6)
93,075
107440,24

25181,07


.......




30,392

L(¥)
91,175
109679,00

27419,83


Deret Balmer





B(1)
656,278
15237,45



170,145



5333,06

170,145

B(2)
486,133
20570,50

5333,06

52,086



2468,48

222,231

B(3)
434,047
23038,98

7801,53

23,873



1340,92

246,104

B(4)
410,174
24379,90

9142,45

13,167



808,58

259,271

B(5)
397,007
25188,47

9951,03

8,102



524,75

267,373

B(6)
388,905
25713,22

10475,78

5,366



359,75

272,739

B(7)
383,539
26072,97

10835,52

3,749



257,37

276,488

B(8)
379,790
26330,34

11092,90


.......




291,674

B(¥)
364,604
27427,00

12189,55


Deret Paschen





P(1)
1875,110
5333,02



593,301



2468,45

593,301

P(2)
1281,805
7801,47

2468,45

188,000



1340,89

781,301

P(3)
1093,809
9142,36

3809,34

88,871



808,50

870,172

P(4)
1004,938
9950,86

4617,84

50,341



524,76

920,513

P(5)
954,597
10475,62

5142,60

31,695



359,76

952,208

P(6)
922,902
10835,39

5502,37


.......




1054,766

P(¥)
820,344
12190,00

6856,98
1.6.    Berdasarkan hasil soal nomor (5), tunjukkan berlakunya rumusan berikut :
                        P(n+1)  -  P(n) =          B(n+2)  -  B(n+1)         =          L(n+3)  -  L(n+2),        demikian juga
                        L(n)  -  L(1)     =          B(n-1)              dan                   B(n)  -  B(1)     =          P(n-1) 
JAWAB
Misalnya saja untuk n -1 (Lihat kolom 6)
P(n+1)  -  P(n) =          P(2)  -  P(1)     = 2468,45 (untuk n -1)
B(n+2)  -  B(n+1)         =          B(3)  -  B(2) = 2468,48 (untuk n -1)
L(n+3)  -  L(n+2) = L(4)  -  L(3) = 2468,44 (untuk n -1)
Dst.
Misal untuk n = 3, maka
            L(n)  -  L(1)     =          L(3)  -  L(1)     = 20564,37 (Lihat kolom 7)
B(n-1)                     = B(2) = 20570,50 (Lihat kolom 5)
Dst.
dan                   B(n)  -  B(1)     =          B(3)  -  B(1) = 7801,53 (Lihat kolom 7)
P(n-1)  =  P(2)  = 7801,47 (Lihat kolom 5)Dst.

1.7.    Hitung jari-jari pertama atom hidrogen menurut Bohr (dalam satuan SI). 
JAWAB
Dengan n=1 ; =8,85418x10-11 c2kg-1m-3s2 ; π=3,14 ;h=6,62 x 10-34 js ; e=1,6 x 10-19 C ; m=1,00797
Maka akan didapatkan harga r adalah 47,889 x 10-37 m

1.8.      Hitung energi photon dengan panjang gelombang  6500Å. 
JAWAB
λ=6500 R=650 nm . Energi sebagai bilangan gelombang kemudian k J/mol-1 
1  = 15384,615384615 cm-1 = 15388,6 x 1,196 x 10-2 k J / mol-1 = 184,04 k J/ mol-1 . (1cm-1 = 1,19627x10-2 k J / mol-1)
1.9.    Hitung panjang gelombang elektron yang mempunyai energi kinetik  13,6 eV. 
JAWAB
Energi kinetik elektron 13,6 e V = 13,6 x 8065,73 cm-1 = 109693,928 cm-1 = 1/λ. Jadi λ=91,16 nm (bandingkan dengan L(π)=91,175 nm) . Harga ini mendekati RH tetapan Ritz. 

1.10. Hitung energi terkecil yang dibebaskan pada transisi emisi
 atom hidrogen untuk deret Lyman, Balmer, dan Paschen. 
JAWAB
Persamaan Ritz
 =  1  =  RH ( -  ) cm-1 ; RH            = 109737
Untuk Lyman n=2 ke n=1
 =  1  =  109737 ( -  ) cm-1 = 82302,75 cm-1
Untuk Balmer n=3 ke n=2
 =  1  =  109737 ( -  ) cm-1 = 15241,37 cm-1
Untuk Paschen n=4 ke n=3
 =  1  =  109737 ( -  ) cm-1 = 5334,43 cm-1

1.11. Garis spektrum atom hidrogen pada 3646 Å merupakan garis
spektrum deret Balmer. Ramalkan kulit elektron mana yang terlibat pada transisi emisi atom hidrogen tersebut. 
JAWAB
Garis spektrum untuk Balmer pada 3646 Å = 364,6 nm setara dengan = 27437,3176 cm-1 = 109737 (1/22 – 1/n22) cm-1 ; n2=α . Jadi kulit yang terlibat dalam transisi emisi adalah kulit terluar  n2=α .


1.12. Beri batasan tentang :  (a) orbital, (b) aturan Hund, (c) prinsip larangan Pauli
JAWAB
a) Orbital
Orbital adalah ruang tertentu pada atom dimana kemungkinan bias ditemui electron yang bergerak bebas. Menurut mekanika kuantum, pada model atom modern tidak dijumpai electron yang terus bergerak pada obat ekplisnya. Ruang tertentu pada atom dimana kemungkinan bias ditemui electron   yang    bergerak   bebas.Volume ruang yang memiliki kebolehjadian terbesar untuk menemukan     electron .

b) Aturan Hund
Aturan yang menyatakan bahwa jika terdapat orbital-orbital dengan energy yang sama, maka electron terlebih dahulu mengisi tiap – tiap orbital , baru kemudian menempati orbital secara berpasangan.
Aturan Hund menyatakan bahwa dalam orbital yang setingkat, electron-elektron tidak boleh berpasangan sebelum seluruh orbital setingkat terisi electron.

c) Prinsip Larangan Pauli
                             Prinsip larangan Pauli adalah aturan yang menyatakan bahwa tidak ada electron di dalam atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Jika kedua electron menempati orbital sama (n, l dan m sama) maka bilangan kuantum spinnya (s) berbeda. Menurut Wolfgang Pauli, dalam sebuah atom tidak boleh ada dua electron yang menempati tingkat energy yang sama. Artinya tidak boleh ada dua electron yang memiliki ke empat bilangan kuantum persis sama.Jika ada dua electron menempati satu orbital(mempunyai bilangan kuantum utama, zimuth, dan magnetic yang sama), electron-elektron tersebut harus memiliki spin yang berbeda.

1.13. Tentukan kemungkinan seperangkat bilangan kuantum bagi
                        elektron yang menempati bilangan kuantum utama, n = 4.  
JAWAB
Kemungkinan seperangkat bilangan kuantum bagi electron yang menempati bilangan kuantum utama n=4 adalah sebagai berikut.
a)      4s
·        4s1       : n=4 , l=0 , m=0 , s=+1/2
·        4s2       : n=4 , l=0 , m=0 , s=-1/2
b)      4p
·        4p1       : n=4 , l=1 , m=-1 , s=+1/2
·        4p2       : n=4 , l=1 , m=0 , s=+1/2
·        4p3       : n=4 , l=1 , m=+1 , s=+1/2
·        4p4       : n=4 , l=1 , m=-1 , s=-1/2
·        4p5       : n=4 , l=1 , m=0 , s=-1/2
·        4p6       : n=4 , l=1 , m=+1 , s=-1/2
c)      4d
·        4d1       : n=4 , l=2 , m=-2 , s=+1/2
·        4d2       : n=4 , l=2 , m=-1 , s=+1/2
·        4d3       : n=4 , l=2 , m=0 , s=+1/2
·        4d4       : n=4 , l=2 , m=+1 , s=+1/2
·        4d5       : n=4 , l=2 , m=+2 , s=+1/2
·        4d6       : n=4 , l=2 , m=-2 , s=-1/2
·        4d7       : n=4 , l=2 , m=-1 , s=-1/2
·        4d8       : n=4 , l=2 , m=0 , s=-1/2
·        4d9       : n=4 , l=2 , m=+1 , s=-1/2
·        4d10      : n=4 , l=2 , m=+2 , s=-1/2
d)      4f
·        4f1        : n=4 , l=3 , m=-3 , s=+1/2
·        4f2        : n=4 , l=3 , m=-2 , s=+1/2
·        4f3        : n=4 , l=3 , m=-1 , s=+1/2
·        4f4        : n=4 , l=3 , m=0 , s=+1/2
·        4f5        : n=4 , l=3 , m=+1 , s=+1/2
·        4f6        : n=4 , l=3 , m=+2 , s=+1/2
·        4f7        : n=4 , l=3 , m=+3 , s=+1/2
·        4f8        : n=4 , l=3 , m=-3 , s=-1/2
·        4f9        : n=4 , l=3 , m=-2 , s=-1/2
·        4f10       : n=4 , l=3 , m=-1 , s=-1/2
·        4f11       : n=4 , l=3 , m=0 , s=-1/2
·        4f12       : n=4 , l=3 , m=+1 , s=-1/2
·        4p13      : n=4 , l=3 , m=+2, s=-1/2
·        4p14      : n=4 , l=3 , m=+3 , s=-1/2

1.14. Tentukan nilai terendah bilangan kuantum utama (n) untuk
m = +4
JAWAB
Tabel. Kobinasi harga-harga n, l, dan ml yang diijinkan
n
l
Ada n macam
m atau ml , ad (2l+1) macam,
dan notasi orbital dalam sumbu Cartes

Harga
Notasi
0
±1
±2
±3
4
0
s
4s




1
p
4pz
4px, 4py



2
d
4dz2
4dxz, 4dyz
4dxy, 4dx2-y2


3
f
4fz3
4fx3, 4fy3
4fz(x2-y2), 4fxyz
4fx(z2-y2), 4fy(z2-x2)

Sehingga nilai terendah bilangan kuantum utama (n) untuk ml  =+4 adalah -3


1.15. Identifikasi orbital mana yang mempunyai nilai  n = 5 dan 
 = 1, demikian juga  n = 6 dan  = 0
JAWAB
·        Untuk n = 5 dan l = 1
5p yaitu 5p1 , 5p2 , 5p3 , 5p4 , 5p5 , 5p6
·        Untuk n = 6 dan l = 0
6s yaitu 6s1 dan 6s2

1.16. Bagaimana hubungan antara masing-masing bilangan
kuantum utama (n) dan  dengan sifat orbital.
JAWAB
Hubungan kulit utama (n) dengan sub-kulit (l)
Kulit Utama (n)
Sub Kulit (l)
Jumlah macam
Harga 0-(n-1)
Simbol
1
1
0
1s (sharp)
2
2
0
2s


1
2p (principle)
3
3
0
3s


1
3p


2
3d (diffuse)
4
4
0
4s


1
4p


2
4d


3
4f (fundamental)
                        Naiknya energy elektronik yang sesungguhnya adalah energy atom atau energy system, dapat diasosiasikan dengan naiknya energy sub-kulit yang berarti naiknya energy bilangan kuantum sub-kulit atau orbit elip. Namun, karena electron hanya boleh mempunyai harga energy terkuantisasi tertentu, ini berarti bahwa hanya ada sejumlah tertentu pula mengemukakan energy-energi sub-kulit yang tersedia.

1.17.  Kembangkan diagram mnemonic model “papan catur” untuk konfigurasi elektron (Jawaban Anda dapat diklarifikasi dengan referensi (1) Monaghan, P. K., and Coyne, M., Education in Chemistry,1988, September, 139, (2) Carpenter, A. K. “4s, 3d, What?”. Journal of Chemical Education, 1983, Vol. 60, 562, dan (3) Hovland, A. K. “Aufbau on a Chessboard”. Journal of Chemical Education, 1986, Vol. 63, 607.
JAWAB
          Kemungkinan diagram mnemonic model “papan catur” untuk penyusunan konfigurasi elektron:


1s









2s







2p

3s







3p

4s





3d

4p

5s





4d

5p

6s



4f

5d

6p

7s



5f

6d

7p

8s

Diagram mnemonic pengisian elektron pada
orbital (dibaca ke kanan dari atas ke bawah) menurut: Prof. E. Steel (dalam Monaghan & Coyne, 1988)



1s







5f

6d

7p

8s

2s
2p




4f

5d

6p

7s



3s
3p
3d



4d

5p

6s





4s
4p
4d
4f

3d

4p

5s







5s
5p
5d
5f


3p

4s









6s
6p
6d

2p

3s











7s
7p


2s













8s

1s










(a)







(b)



Diagram mnemonic urutan pengisian elektron pada orbital menurut:
                                                            (a) Carpenter (dibaca ke bawah dari kiri ke kanan)
                                                            (b) Hovland (dibaca ke kanan dari bawah ke atas)                

1.18. Jelaskan secara singkat mengapa atom  4Be  mempunyai
konfigurasi elektronik  1s2 2s2, bukan  1s2 2s1 2p1.
JAWAB
                                    Atom 4Be mempunyai konfigurasi elektronik 1s2 2s2 karena hal ini mengikuti aturan Hund dalam konfigurasi electron yaitu jika terdapat orbital-orbital dengan energy yang sama, maka electron terlebih dahulu mengisi tiap-tiap orbital, baru kemudian mengisi orbital secara berpasangan.

1.19. Tulis konfigurasi elektronik spesies-spesies berikut dengan
menggunakan atom gas mulia sebagai konfigurasi elektronik inti-nya :
                        a.         11Na ,  28Ni,  29Cu,  20Ca,  24Cr, dan  82Pb.
                        b.         21Sc3+,  29Cu2+,  19K+,  17Cl-,  27Co2+,  dan  25Mn4+
                        JAWAB
a)         11Na     = [Ne] 3s1
                                28N       = [Ar] 3d8 4s2
                                29Cu     = [Ar] 3d10 4s1
                                20Ca     = [Ar] 4s2
                                24Cr      = [Ar] 3d5 4s1
                                82Pb     = [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2
            b)         21Sc3+   =  [Ar]
                                    29Cu2+  =  [Ar] 4S2 3d7
             19K+                =  [Ar]
            17Cl-                 =  [Ar]
             27Co2+                 =  [Ar] 4S2 3d5
             25Mn4+                =  [Ar] 4s2 3d1

                       
1.20. Apa yang dimaksudkan dengan muatan inti efektif, efek
penetrasi, dan  efek perisai          Bagaimana pula urutan besarnya efek perisai orbital secara umum ?
JAWAB
a) Muatan inti efektif adalah muaran inti yang telah berkurang akibat adanya perisai dari electron yang berada lebih dekat ke inti.

b) Efek penetrasi adalah satu cara alternative lain untuk melukiskan muatan inti efektif yang berlaku bagi suatu electron tertentu.

c) Efek perisai (shielding effect) merupakan efek yang timbul karena gaya tolak menolak antara elektron yang menutupi inti dengan elektron di kulit terluar. Efek shielding ini dapat menjelaskan bagaimana jari-jari atom semakin bernilai besar pada atom yang memiliki periode yang semakin bertambah namun jari-jari atom akan semakin kecil apabila bertambah golongannya.

1.21. Hitung muatan inti efektif (Zef ) terhadap elektron 2p
menurut Slater dalam atom-atom 6C,  7N, dan  8O.   Bandingkan  kenaikan  muatan inti efektif  dari  N  ke  O dengan kenaikan dari  C  ke  N , dan jelaskan mengapa demikian?
JAWAB
Muatan inti efektif 2p dalam 6C
6C pengelompokan (1s2)(2s2 2p2) adalah 
Zef=Z-=6-[(2x0,85)+(3x0,35)] = 6-2,75=3,25

Muatan inti efektif 2p dalam 7N
7N pengelompokan (1s2)(2s2 2p3) adalah
Zef=Z-=7-[(2x0,85)+(4x0,35)] = 7-3,1=3,9

Muatan inti efektif 2p dalam 8O
8O pengelompokan (1s2)(2s2 2p4) adalah
Zef=Z-=8-[(2x0,85)+(5x0,35)] = 8-3,45=4,55

Jadi kenaikan muatan inti efektif O lebih besar dari N lebih besar dari C (O>N>C).


1.22. Selidiki kenaikan muatan inti efektif terhadap elektron 2s
untuk atom Li - Be, demikian juga untuk elektron 2p dari atom B - C; mana yang lebih besar kenaikannya, dan jelaskan mengapa demikian.  
                        JAWAB
Muatan inti efektif 2s untuk atom Li
Li pengelompokan (1s2)(2s1) adalah
Zef=Z-=3-[(3x0,85)] = 3-2,55=0,45

Muatan inti efektif 2s untuk atom Be
Be pengelompokan (1s2)(2s2) adalah
Zef=Z-=4-[(4x0,85)] = 3-3,4=0,6

Muatan inti efektif 2p untuk atom B
B pengelompokan (1s2)(2s22p1) adalah
Zef=Z-=5-[(2x0,85)+(2x0,35)] = 5-2,4=2,6

Muatan inti efektif 2p untuk atom C
C pengelompokan (1s2)(2s2 2p2) adalah
Zef=Z-=6-[(2x0,85)+(2x0,35)] = 6-2,75=3,25

Kenaikan yang lebih besar adalah C-B. Kenaikan muatan inti efektif terhadap elektron 2s untuk Atom Li-Be adalah 0,69 sedangkan untuk elektron 2p dari atom B-C adalah 0,62. Kenaikan yang lebih besar adalah untuk elektron 2s untuk atom Li-Be, karena dalam periode jari-jari atom maupun menaiknya nomor atom. Kecenderungan ini di sebabkan oleh muatan inti yang bisa dipahami dengan menerapkan parameter muatan inti efektif Zef=Z- . Dalam periode ukuran atom dibatasi oleh orbital-orbital dalam ukuran volumen kulit yang sama besarnya. Ukuran atom ditentukan oleh besarnya muatan inti efektif yang dirasakan oleh elektron-elektron dalam orbital yang bersangkutan. Naiknya nomor atom berarti juga menandakan naiknya “Zef”, sehingga orbital ini mengalami kontraksi (kearah inti atom) yang semakin besar dan akibatnya atom akan nampak semakin kecil. Dalam satu golongan jari-jari atom akan bertambah besar dengan naiknya nomor atom, naiknya nomor atom berarti bertambahnya kulit elektron (1-7) dan bertambahnya kulit elektron “dalam” dan bertambahnya ukuran orbital terluar sehingga elektron terluar mengalami tamengisasi oleh elektron-elektron “dalam” yang semakin efektif, akibatnya atom akan nampak semakin besar.

3 komentar: